Jejak Kaum Sofis dan Penjilat di Era Modern: Manipulasi Kebenaran yang Tak Lekang Waktu
- Handoko/istimewa
Perbandingan dengan Penjilat di Era Modern
Sama seperti kaum sofis, penjilat di era modern juga memiliki kecenderungan memanipulasi kebenaran demi keuntungan pribadi. Namun, ada perbedaan signifikan antara keduanya.
Dalam persamaan, baik kaum sofis maupun penjilat berfokus pada kepentingan pribadi. Kaum sofis menawarkan jasa intelektual untuk keuntungan finansial, sedangkan penjilat memanfaatkan pujian untuk mendekati orang berpengaruh demi keuntungan tertentu. Keduanya juga sering mengorbankan kebenaran demi tujuan masing-masing. Kaum sofis memutarbalikkan fakta demi kemenangan argumen, sedangkan penjilat menyampaikan pujian yang tidak tulus untuk meraih perhatian.
Namun, terdapat perbedaan dalam tujuan utama dan metode yang digunakan. Kaum sofis bertujuan memenangkan argumen atau mengajar keterampilan tertentu, sementara penjilat lebih terfokus pada mendapatkan keuntungan melalui hubungan dengan pihak berpengaruh. Kaum sofis menggunakan logika dan debat intelektual sebagai metode mereka, sedangkan penjilat lebih mengandalkan pujian atau sanjungan berlebihan.
Sofisme dan Penjilat di Dunia Modern
Perilaku yang mencerminkan sofisme atau penjilatan dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan modern. Dalam politik, politisi opportunis sering menggunakan retorika untuk membujuk publik, meskipun janji kampanye tidak berdasar pada fakta. Di bidang pemasaran, iklan sering dirancang untuk memengaruhi emosi konsumen tanpa memberikan informasi yang akurat. Media sosial juga menjadi arena manipulasi opini melalui berita palsu atau konten yang dirancang untuk memengaruhi persepsi publik. Dalam lingkungan kerja, penjilat sering ditemukan memuji atasan secara berlebihan demi promosi atau keuntungan pribadi.
Kritik terhadap Sofisme dan Penjilatan