Zeno dari Citium: "Kita Memiliki Dua Telinga dan Satu Mulut, Maka Kita Harus Lebih Banyak Mendengarkan daripada Bicara
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA — Dalam era digital yang serba cepat ini, di mana informasi mengalir tanpa henti dan opini disampaikan dengan mudah melalui berbagai platform, kebijaksanaan kuno dari filsuf Stoik, Zeno dari Citium, kembali relevan. Salah satu kutipan terkenalnya berbunyi:
"Kita memiliki dua telinga dan satu mulut, maka kita harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara."
Kutipan ini tidak hanya mencerminkan pentingnya mendengarkan dalam komunikasi, tetapi juga menyoroti nilai-nilai Stoikisme yang menekankan pengendalian diri, kebijaksanaan, dan keharmonisan dengan alam.
Mengenal Zeno dari Citium dan Filosofi Stoikisme
Zeno dari Citium adalah pendiri aliran filsafat Stoikisme pada abad ke-3 SM. Setelah mengalami kapal karam yang menghancurkan kekayaannya, Zeno memulai perjalanan intelektual yang membawanya ke Athena, di mana ia belajar dari berbagai filsuf dan akhirnya mengembangkan ajaran Stoikisme.
Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati diperoleh melalui kebajikan, pengendalian diri, dan hidup selaras dengan alam. Dalam konteks ini, mendengarkan lebih banyak daripada berbicara dianggap sebagai bentuk kebijaksanaan dan pengendalian diri.
Pentingnya Mendengarkan dalam Komunikasi