Cara Menjadi Bijak Menurut Epictetus: Ubah Diri, Bukan Dunia
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Di zaman yang serba cepat dan penuh tekanan seperti sekarang, banyak orang mencari cara untuk menjadi lebih kuat, lebih tenang, dan lebih bijak dalam menjalani hidup. Namun, di tengah gempuran motivasi instan dan solusi instan, filsuf Stoik kuno Epictetus memberikan pesan yang justru terasa menantang: “Ubah dirimu, bukan dunia.”
Sebagai seorang mantan budak yang menjadi guru filsafat terkemuka di Roma, Epictetus tidak berbicara dari menara gading. Ajarannya lahir dari pengalaman hidup keras, dari rasa sakit dan keterbatasan. Namun dari keterbatasan itulah, ia menemukan kebebasan sejati: kebebasan untuk memilih respons, mengendalikan pikiran, dan menjalani hidup dengan bijak.
Dunia Tidak Bisa Kita Kendalikan, Tapi Pikiran Kita Bisa
Salah satu prinsip dasar Stoikisme yang diajarkan Epictetus adalah membedakan hal yang bisa kita kontrol dan yang tidak. Cuaca, sikap orang lain, peristiwa politik, atau masa lalu—semuanya berada di luar kendali kita. Namun cara kita berpikir, merespons, dan mengambil sikap, sepenuhnya berada di tangan kita.
Epictetus berkata, “Tidak ada yang bisa merusak hidupmu kecuali pikiranmu sendiri.” Ini berarti bahwa kedamaian tidak datang dari mengubah dunia luar, melainkan dari melatih pikiran untuk menerima kenyataan dengan tenang dan bijak.
Mengapa Kita Perlu Mengubah Diri?
Saat kita sibuk menuntut dunia berubah—agar orang lain lebih baik, agar kondisi lebih adil, agar hidup lebih mudah—kita sesungguhnya sedang menyerahkan kendali atas kebahagiaan kita pada hal-hal di luar diri. Ini membuat kita mudah kecewa, marah, dan merasa tidak berdaya.