7 Prinsip Stoik Epictetus yang Bisa Menyelamatkan Hidupmu dari Burnout
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah dunia modern yang bergerak cepat, tuntutan kerja yang tak ada habisnya, dan tekanan sosial yang semakin besar, banyak orang mengalami burnout—kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres berkepanjangan. Namun, siapa sangka bahwa jawaban untuk mengatasi kondisi ini telah lama diajarkan oleh seorang filsuf Yunani kuno, Epictetus.
Epictetus bukan hanya seorang filsuf, ia adalah guru kehidupan. Ia mengajarkan Stoikisme bukan dari menara gading, melainkan dari pengalaman hidup yang keras—dari budak hingga menjadi pengajar moral. Di balik kesederhanaannya, tersembunyi kebijaksanaan yang mampu menjadi penuntun di tengah dunia yang bising dan penuh tekanan.
Berikut adalah 7 prinsip Stoik Epictetus yang bisa menjadi penyelamat ketika kamu mulai kehilangan arah dan energi dalam hidup.
1. Kendalikan yang Bisa Kamu Kendalikan
Epictetus percaya bahwa hidup akan jauh lebih damai jika kita fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita. Pikiran, sikap, dan tindakan adalah milik kita sepenuhnya. Sementara hasil pekerjaan, cuaca, atau penilaian orang lain bukan dalam kekuasaan kita.
Burnout sering terjadi ketika kita mencoba mengontrol hal-hal di luar kendali, seperti keinginan untuk selalu menyenangkan semua orang atau merasa gagal hanya karena hasil tak sesuai harapan. Prinsip ini mengajarkan untuk membebaskan diri dari beban yang tidak perlu.
2. Jangan Bereaksi Terlalu Cepat terhadap Impresi Pertama