10 Perusahaan Data Centre Paling Ramah Lingkungan: Mendorong Transformasi Digital yang Berkelanjutan

Data Center
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam era digital yang serba cepat ini, pusat data (data centre) menjadi tulang punggung infrastruktur digital global. Pusat data memainkan peran penting dalam mendukung semua aspek kehidupan kita yang bergantung pada teknologi, mulai dari komunikasi, e-commerce, layanan kesehatan, pendidikan, hingga hiburan. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi digital, ada tantangan besar yang harus dihadapi—dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasional pusat data yang sangat padat energi.

Pertumbuhan Ekonomi Sumatera 2024 Capai 4,5%, Pendorong Ekonomi Nasional di Tengah Tantangan Global

Pusat data dikenal sebagai konsumen energi yang signifikan. Menurut beberapa laporan, pusat data global menggunakan lebih dari 200 terawatt-jam listrik setiap tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi seluruh negara kecil. Selain itu, pusat data juga menghasilkan sejumlah besar panas, yang harus didinginkan menggunakan sistem pendingin yang memerlukan daya tambahan. Tidak mengherankan jika pusat data juga menjadi kontributor utama emisi gas rumah kaca di sektor teknologi.

Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim, berbagai perusahaan data centre terkemuka mulai mengadopsi strategi yang lebih ramah lingkungan. Mereka mencari cara untuk meminimalkan dampak lingkungan melalui pengurangan konsumsi energi, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan teknologi pendinginan yang lebih efisien. Berikut adalah 10 perusahaan data centre teratas yang memimpin inisiatif ramah lingkungan dalam industri ini:

Transformasi Hilirisasi Nikel: Indonesia Siap Menjadi Pusat Produksi Baterai EV Dunia

1. Microsoft: Menuju Status Karbon-Negatif

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Microsoft mengambil tanggung jawabnya terhadap lingkungan dengan sangat serius. Pada tahun 2020, Microsoft mengumumkan rencana ambisius untuk menjadi perusahaan karbon-negatif pada tahun 2030. Ini berarti bahwa Microsoft tidak hanya akan mengurangi emisi karbonnya, tetapi juga akan menghilangkan lebih banyak karbon dari atmosfer daripada yang mereka hasilkan. Dalam upaya ini, Microsoft telah memanfaatkan berbagai teknologi ramah lingkungan di pusat datanya, seperti penggunaan energi terbarukan dan sistem pendingin hemat energi. Microsoft juga berkomitmen untuk mencapai "negara energi positif," yang berarti mereka akan memproduksi lebih banyak energi dari sumber terbarukan daripada yang mereka konsumsi.

Hilirisasi Nikel: Kunci Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Global dalam Energi Hijau

2. Google: Pemimpin dalam Energi Terbarukan

Google telah lama menjadi pelopor dalam penggunaan energi bersih. Pada tahun 2017, Google menjadi perusahaan besar pertama yang mencocokkan 100% konsumsi listriknya dengan energi terbarukan. Google terus mendorong batas inovasi dengan mengembangkan teknologi pusat data yang lebih efisien, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan pendinginan di pusat datanya. Selain itu, Google juga berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di seluruh dunia, seperti pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya, untuk mendukung operasional pusat datanya. Ambisi Google tidak berhenti di sini; mereka juga memiliki rencana untuk menjadi perusahaan bebas karbon sepenuhnya pada tahun 2030.

3. Amazon Web Services (AWS): Menuju 100% Energi Terbarukan

Amazon Web Services (AWS), sebagai salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia, juga tidak ketinggalan dalam upaya ramah lingkungan. AWS telah berkomitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan di semua pusat datanya pada tahun 2025. Salah satu inisiatif terpenting AWS adalah pembangunan pusat data dengan desain yang lebih efisien dalam hal konsumsi energi. AWS juga berinvestasi dalam proyek energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga angin dan surya, untuk mendukung kebutuhan energinya yang terus meningkat. Upaya ini menjadikan AWS sebagai pemimpin dalam penyediaan layanan cloud yang ramah lingkungan.

4. Equinix: Solusi Inovatif untuk Energi Hijau

Equinix, salah satu perusahaan data centre terbesar di dunia, memiliki visi jangka panjang untuk sepenuhnya menggunakan energi terbarukan di seluruh pusat datanya. Salah satu inisiatif mereka adalah pemasangan panel surya di banyak fasilitas mereka. Mereka juga menggunakan teknologi pendinginan yang lebih ramah lingkungan, seperti pendinginan udara bebas (free-air cooling) yang mengurangi kebutuhan daya untuk sistem pendingin tradisional. Selain itu, Equinix telah berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi energi di seluruh operasionalnya guna mendukung transformasi digital yang berkelanjutan.

5. Alibaba Cloud: Pemimpin dalam Ramah Lingkungan di Asia

Sebagai salah satu penyedia layanan cloud terbesar di Asia, Alibaba Cloud telah mengambil langkah besar dalam meningkatkan keberlanjutan operasional pusat datanya. Perusahaan ini menggunakan berbagai teknologi hemat energi, seperti pendinginan alami dan energi terbarukan, untuk mengurangi dampak lingkungannya. Alibaba Cloud juga secara aktif bekerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan di seluruh Asia. Langkah-langkah ini menjadikan Alibaba Cloud sebagai pemimpin dalam penerapan solusi hijau di wilayah yang sedang berkembang pesat secara digital.

6. Meta (Facebook): Mendorong Efisiensi Energi di Pusat Data

Meta, perusahaan induk Facebook, juga mengambil langkah besar dalam hal keberlanjutan. Mereka telah berkomitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan di semua pusat datanya. Meta juga memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pendinginan di pusat data mereka. Dengan menggunakan data real-time, Meta dapat mengoptimalkan penggunaan energi di pusat datanya, yang membantu mengurangi konsumsi daya dan emisi karbon.

7. IBM: Inovasi dalam Ramah Lingkungan

IBM telah menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi selama beberapa dekade, dan komitmen mereka terhadap lingkungan tidak terkecuali. IBM telah mengembangkan pusat data dengan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan. Mereka juga terus mendukung inisiatif pengurangan limbah di seluruh operasionalnya. IBM berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien dan memastikan bahwa pusat datanya dapat terus beroperasi dengan dampak lingkungan yang minimal.

8. Apple: Membangun Pusat Data Ramah Lingkungan

Apple dikenal sebagai perusahaan teknologi yang sangat peduli terhadap lingkungan. Mereka telah berkomitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan di semua pusat datanya. Selain itu, Apple juga bekerja keras untuk mengurangi emisi karbon dari seluruh rantai pasokannya, termasuk pusat datanya. Apple memanfaatkan teknologi canggih, seperti pendinginan alami dan optimasi penggunaan energi, untuk memastikan bahwa pusat datanya beroperasi dengan efisiensi maksimal.

9. Digital Realty: Mengadopsi Energi Bersih

Digital Realty adalah salah satu perusahaan data centre terbesar di dunia dan telah menjadi pemimpin dalam penggunaan energi bersih. Mereka telah berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan dan terus meningkatkan efisiensi operasional pusat datanya. Digital Realty berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan di semua pusat datanya, serta berpartisipasi dalam berbagai proyek inovasi ramah lingkungan.

10. Switch: Komitmen Terhadap Energi Bersih

Switch telah menetapkan standar tinggi dalam hal keberlanjutan lingkungan di industri data centre. Semua fasilitas Switch didukung oleh 100% energi terbarukan, termasuk tenaga angin dan matahari. Mereka juga menggunakan teknologi pendinginan yang hemat energi dan terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya memimpin dalam hal teknologi dan inovasi, tetapi juga dalam komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan mengadopsi energi terbarukan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi emisi karbon, mereka membantu membentuk masa depan digital yang lebih hijau dan berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif ini membuktikan bahwa sektor teknologi dapat menjadi bagian dari solusi global untuk memerangi perubahan iklim, sambil tetap menyediakan layanan digital yang vital bagi masyarakat modern.