Socrates dan Istri: Antara Kepercayaan dan Kurangnya Percakapan
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA — Socrates, filsuf besar dari Yunani Kuno, dikenal bukan hanya karena pemikirannya yang tajam dan logis, tetapi juga karena cara ia memprovokasi pikiran masyarakat dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif. Salah satu kutipan yang menarik dan relevan hingga hari ini adalah:
“Is there anyone to whom you entrust a greater number of serious matters than your wife? And is there anyone with whom you have fewer conversations?”
(Adakah orang yang Anda percayai lebih banyak hal penting selain istri Anda? Namun adakah orang yang Anda ajak bicara lebih sedikit darinya?)
Kutipan ini menyentil sebuah realitas sosial yang sering kali terabaikan—hubungan antara suami dan istri yang tampak erat secara tanggung jawab dan kepercayaan, namun bisa menjadi renggang dalam komunikasi sehari-hari.
Kepercayaan yang Besar, Tapi Kurangnya Komunikasi
Dalam pernikahan, pasangan saling berbagi kehidupan: rumah, anak-anak, keuangan, dan masa depan. Istri sering kali menjadi pusat kepercayaan dalam rumah tangga. Namun ironisnya, komunikasi yang terbuka dan mendalam tidak selalu menyertai kepercayaan itu.
Socrates dalam kutipan tersebut seakan menyuarakan kegelisahan yang masih relevan hingga saat ini—banyak pasangan suami istri yang berbagi beban hidup bersama, tapi tidak saling berbagi pikiran, perasaan, atau waktu berkualitas. Komunikasi menjadi formalitas, sekadar instruksi atau rutinitas sehari-hari.
Relevansi dalam Kehidupan Modern