Doom Spending dan FOMO: Kenapa Wisatawan Muda Indonesia Malah Semakin Boros Liburan?
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Fenomena doom spending dan Fear of Missing Out (FOMO) tengah menjadi perhatian serius di kalangan wisatawan muda Indonesia, khususnya Generasi Z dan Milenial. Meski kondisi ekonomi masih penuh ketidakpastian, mereka justru semakin boros dalam membelanjakan uang untuk liburan dan gaya hidup. Apa sebenarnya yang terjadi? Mari kita kupas tuntas fenomena yang bikin kantong bolong tapi hati senang ini.
Apa Itu Doom Spending dan FOMO?
Doom spending adalah perilaku belanja impulsif yang muncul sebagai respons terhadap kecemasan, stres, dan ketidakpastian masa depan. Alih-alih menabung, banyak anak muda memilih menghabiskan uang secara berlebihan untuk mencari kepuasan instan, terutama di tengah tekanan ekonomi dan sosial yang berat.
Sementara itu, FOMO adalah rasa takut ketinggalan tren atau pengalaman yang sedang viral di media sosial. Ketika melihat teman-teman atau influencer tampil dengan gaya hidup mewah dan liburan keren, generasi muda merasa harus ikut serta agar tetap dianggap relevan dan eksis.
Kombinasi antara doom spending dan FOMO ini menjadi pemicu utama mengapa wisatawan muda Indonesia semakin boros saat berlibur.
Media Sosial dan Pengaruh Influencer
Hampir 98 persen Generasi Z di Indonesia aktif menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok. Platform ini dipenuhi dengan konten yang menampilkan gaya hidup glamor, destinasi wisata hits, dan promo diskon besar-besaran. Influencer dan selebgram kerap memamerkan pengalaman liburan mewah yang membuat para pengikutnya merasa harus segera melakukan hal yang sama agar tidak ketinggalan zaman.