Seneca: “Bukan Karena Waktu Kita Sedikit, Tapi Karena Kita Banyak Menyia-Nyikannya”
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Dalam kesibukan hidup modern, sering kita mendengar orang mengeluh, “Seandainya saja ada lebih banyak waktu dalam sehari.” Padahal, menurut filsuf Stoik Romawi Seneca, masalahnya bukan pada jumlah waktu, melainkan bagaimana kita mengelola dan menghargainya.
Dalam tulisannya yang terkenal "De Brevitate Vitae" (Tentang Singkatnya Hidup), Seneca menyatakan:
“It is not that we have so little time but that we lose so much.”
(Bukan karena kita memiliki terlalu sedikit waktu, melainkan karena kita menyia-nyiakannya begitu banyak.)
Kutipan ini menjadi semakin relevan hari ini, saat banyak orang merasa kewalahan, kelelahan, dan selalu “kehabisan waktu”. Tapi apakah waktu benar-benar kurang? Atau justru kita sendiri yang belum memanfaatkannya dengan bijak?
Waktu Tidak Pernah Kurang, Kita Saja yang Boros
Setiap orang di dunia ini diberi waktu yang sama: 24 jam dalam sehari. Namun ada yang merasa cukup, bahkan bisa produktif, dan ada pula yang merasa seolah waktunya habis begitu saja. Mengapa bisa begitu?
Seneca menjelaskan bahwa kebanyakan orang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting:
- Kecanduan media sosial
- Menunda-nunda pekerjaan
- Menonton secara berlebihan
- Membicarakan atau memikirkan hal-hal yang di luar kendali kita