Dari FOMO ke JOMO: Tren Wisata Baru yang Bikin Liburanmu Lebih Santai dan Bermakna
- Image Creator Bing/Handoko
Malang, WISATA - Tahun 2025 membawa angin segar dalam dunia pariwisata dengan munculnya tren baru bernama Joy of Missing Out atau JOMO. Berbeda dengan tren sebelumnya yang didominasi oleh Fear of Missing Out (FOMO) — di mana wisatawan merasa harus mengikuti semua destinasi viral dan tren terbaru agar tidak ketinggalan — JOMO mengajak kita untuk menikmati liburan dengan cara yang lebih santai, bermakna, dan jauh dari tekanan sosial media.
Apa Itu JOMO dan Mengapa Jadi Tren?
JOMO adalah filosofi liburan yang menekankan pada kualitas pengalaman, bukan kuantitas destinasi yang dikunjungi. Wisatawan yang menerapkan JOMO lebih memilih melakukan lebih sedikit aktivitas, fokus pada relaksasi, dan menikmati momen tanpa harus "disetir" oleh tren viral atau algoritma media sosial. Mereka cenderung memilih tempat yang tenang seperti kabin di hutan, rumah tepi pantai yang damai, atau pondok pedesaan yang jauh dari keramaian.
Menurut situs pemesanan Vrbo, tren JOMO ini lahir sebagai antitesis dari FOMO. Wisatawan kini mulai mengurangi rasa takut ketinggalan dan beralih ke liburan yang lebih optimis dan minimalis. Mereka ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, memulihkan hubungan, dan benar-benar tenggelam dalam setiap perjalanan yang dilakukan.
Perbedaan Mendasar antara FOMO dan JOMO
Baca Juga :
“Self-Perception is a Zoo”: Jen Sincero Ajak Pembaca Keluar dari Kekacauan Mental dan Mencintai Diri Sendiri
Aspek | FOMO (Fear of Missing Out) | JOMO (Joy of Missing Out) |
Sikap Liburan | Mengejar destinasi viral dan tren terbaru | Menikmati liburan dengan santai dan bermakna |
Pengaruh Media Sosial | Sangat dipengaruhi oleh konten viral dan influencer | Mengabaikan tekanan tren media sosial |
Jenis Destinasi | Tempat populer dan ramai | Tempat tenang, anti mainstream, dan privat |
Tujuan Liburan | Eksistensi sosial dan pamer | Relaksasi, healing, dan koneksi dengan diri sendiri |
Aktivitas | Banyak kegiatan dan jadwal padat | Sedikit aktivitas, fokus pada kualitas momen |