Liburan 2025: Pilih Wisata Massal atau Petualangan Personal? Simak Tren Terbarunya!
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Memasuki tahun 2025, dunia pariwisata Indonesia mengalami perubahan tren yang menarik. Wisatawan kini dihadapkan pada pilihan antara menikmati wisata massal yang ramai dan terorganisir, atau menjelajah petualangan personal yang lebih intim dan sesuai minat. Keduanya memiliki daya tarik tersendiri, tapi tren terbaru menunjukkan pergeseran perilaku yang patut disimak. Yuk, kita ulik bersama!
Wisata Massal: Tetap Populer dengan Sentuhan Modern
Wisata massal atau mass tourism masih menjadi pilihan banyak orang, terutama untuk destinasi populer dan event besar. Wisatawan nusantara masih suka berlibur bersama kelompok, memanfaatkan paket tur yang praktis dan terjangkau. Liburan massal biasanya berlangsung saat long weekend atau cuti bersama, yang jumlahnya mencapai 27 hari di tahun 2025, sehingga memudahkan masyarakat untuk merencanakan perjalanan.
Namun, wisata massal kini bertransformasi dengan penambahan fasilitas yang lebih nyaman dan instagramable. Infrastruktur di destinasi populer terus ditingkatkan, mulai dari akses jalan, bandara, hingga fasilitas umum seperti toilet bersih dan spot foto menarik. Hal ini bertujuan agar pengalaman wisata tetap menyenangkan meski dalam keramaian.
Meski begitu, fenomena overtourism atau pariwisata berlebih mulai menjadi perhatian serius. Beberapa destinasi utama seperti Bali menghadapi tekanan lingkungan dan sosial akibat lonjakan pengunjung yang tidak terkendali. Kondisi ini membuka peluang bagi destinasi alternatif untuk berkembang.
Petualangan Personal: Wisata Minat Khusus dan Slow Travel
Sebaliknya, tren wisata personal atau special interest tourism semakin diminati, terutama oleh Generasi Z dan Milenial. Mereka mencari pengalaman yang lebih otentik dan sesuai dengan minat pribadi, seperti wisata petualangan, budaya, kuliner, kesehatan, hingga edukasi.