FOMO vs JOMO: Pilih Mana Gaya Liburanmu Tahun Ini?

JOMO Tren Wisata Baru, Kampung Adat Wae Rebo, Flores
Sumber :
  • Image Creator bing/Handoko

Malang, WISATA - Tahun 2025 menandai pergeseran tren wisata yang menarik, yaitu dari Fear of Missing Out (FOMO) menuju Joy of Missing Out (JOMO). Kedua gaya liburan ini mencerminkan cara berbeda dalam menikmati perjalanan, dengan dampak yang sangat berbeda pula bagi pengalaman dan kesejahteraan wisatawan. Yuk, kenali perbedaan dan kelebihan masing-masing agar kamu bisa memilih gaya liburan yang paling cocok untukmu!

Mengapa Filsafat Marcus Aurelius Semakin Populer di Era Digital?

Apa Itu FOMO dan JOMO?

·        FOMO (Fear of Missing Out) adalah rasa takut ketinggalan tren, destinasi viral, atau pengalaman liburan populer yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Wisatawan yang terjebak FOMO cenderung mengejar banyak destinasi dalam waktu singkat agar tidak dianggap ketinggalan zaman atau kurang eksis.

Hidup Tenang di Era Digital: Tips Stoik dari Marcus Aurelius

·        JOMO (Joy of Missing Out) adalah kebalikan dari FOMO. Ini adalah tren liburan yang menekankan pada menikmati momen dengan santai, tanpa tekanan mengikuti tren viral atau ekspektasi sosial. Wisatawan JOMO lebih memilih liburan yang tenang, bermakna, dan sesuai dengan keinginan hati.

Perbedaan Gaya Liburan FOMO dan JOMO

FOMO dan Media Sosial: Bagaimana Instagram Bikin Kamu ‘Ngebet’ ke Destinasi Viral

Aspek

FOMO

JOMO

Motivasi Liburan

Takut ketinggalan tren dan pengalaman viral

Mencari ketenangan dan kualitas pengalaman

Destinasi Favorit

Tempat populer dan ramai

Tempat tenang, anti mainstream, privat

Aktivitas

Banyak, padat, mengejar spot viral

Sedikit, santai, fokus pada relaksasi

Pengaruh Media Sosial

Sangat besar, seringkali dipengaruhi influencer dan algoritma

Minimal, lebih bebas dari tekanan sosial

Dampak pada Wisatawan

Bisa stres, kelelahan, boros

Lebih rileks, sehat mental, hemat

 

Halaman Selanjutnya
img_title