Doom Spending dan FOMO: Kenapa Wisatawan Muda Indonesia Malah Semakin Boros Liburan?
- Image Creator/Handoko
3. Kemudahan Akses Pembiayaan
Pinjaman online dan kartu kredit yang mudah diakses tanpa edukasi keuangan yang cukup membuat mereka mudah tergoda untuk berbelanja berlebihan, termasuk membeli paket wisata mahal.
4. Budaya Konsumsi dan Gaya Hidup YOLO (You Only Live Once)
Filosofi hidup “YOLO” mendorong mereka menikmati hidup saat ini tanpa terlalu memikirkan masa depan, sehingga liburan dan belanja menjadi prioritas utama meski kondisi keuangan belum stabil.
Bagaimana Mengatasi Fenomena Ini?
Penting bagi generasi muda untuk meningkatkan literasi keuangan agar bisa mengelola pengeluaran dengan bijak dan menghindari jebakan doom spending. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata juga perlu berperan aktif dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan dan wisata berkelanjutan.
Selain itu, membangun kesadaran akan dampak psikologis dari belanja impulsif dan mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat dan realistis di media sosial dapat membantu mengurangi tekanan sosial yang memicu FOMO.
Fenomena doom spending yang diperparah oleh FOMO membuat wisatawan muda Indonesia semakin boros saat liburan, meski kondisi ekonomi belum sepenuhnya stabil. Media sosial dan kemudahan akses pembiayaan menjadi faktor utama yang memperkuat tren ini. Untuk menghadapinya, diperlukan edukasi keuangan yang lebih baik dan kesadaran diri agar liburan tetap menyenangkan tanpa mengorbankan masa depan finansial.