Doom Spending dan FOMO: Kenapa Wisatawan Muda Indonesia Malah Semakin Boros Liburan?

Doom Spending dan FOMO Menggejala di Generasi Milenial dan Gen Z
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Promo flash sale dan Harbolnas di e-commerce juga memperkuat dorongan untuk berbelanja impulsif, termasuk membeli paket wisata atau tiket liburan yang sebenarnya belum direncanakan secara matang.

Generasi Z dan Milenial Banjiri Destinasi Wisata, Ini Tren Liburan Mereka yang Bikin Penasaran!

Dampak Ekonomi dan Psikologis

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan pribadi, tapi juga berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang. Banyak generasi muda yang terjebak dalam lingkaran utang akibat pinjaman online dan kartu kredit yang mudah diakses. Padahal, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga mereka kurang mampu mengelola pengeluaran dengan bijak.

John Sellars: “Kita Tidak Harus Mengikuti Arus Zaman; Kita Bisa Memilih untuk Bijak dalam Kebisingan”

Secara psikologis, doom spending memberikan kepuasan sesaat, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah kecemasan dan stres. Bahkan, perilaku ini bisa menurunkan produktivitas dan kesejahteraan karena tekanan finansial yang terus meningkat.

Kenapa Wisatawan Muda Malah Semakin Boros?

John Sellars: “Media Sosial Bisa Menjadi Alat atau Racun—Tergantung Bagaimana Kita Menggunakannya”

1.     Tekanan Sosial dan Ekspektasi Media Sosial
Rasa ingin selalu tampil up-to-date dan eksis di media sosial membuat mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk liburan yang Instagramable dan tren terbaru.

2.     Ketidakpastian Ekonomi dan Stres
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan persaingan ketat di dunia kerja membuat wisatawan muda mencari pelarian melalui belanja dan liburan impulsif sebagai cara mengurangi stres.

Halaman Selanjutnya
img_title