Doom Spending dan FOMO: Kenapa Wisatawan Muda Indonesia Malah Semakin Boros Liburan?
- Image Creator/Handoko
Promo flash sale dan Harbolnas di e-commerce juga memperkuat dorongan untuk berbelanja impulsif, termasuk membeli paket wisata atau tiket liburan yang sebenarnya belum direncanakan secara matang.
Dampak Ekonomi dan Psikologis
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan pribadi, tapi juga berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang. Banyak generasi muda yang terjebak dalam lingkaran utang akibat pinjaman online dan kartu kredit yang mudah diakses. Padahal, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga mereka kurang mampu mengelola pengeluaran dengan bijak.
Secara psikologis, doom spending memberikan kepuasan sesaat, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah kecemasan dan stres. Bahkan, perilaku ini bisa menurunkan produktivitas dan kesejahteraan karena tekanan finansial yang terus meningkat.
Kenapa Wisatawan Muda Malah Semakin Boros?
1. Tekanan Sosial dan Ekspektasi Media Sosial
Rasa ingin selalu tampil up-to-date dan eksis di media sosial membuat mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk liburan yang Instagramable dan tren terbaru.
2. Ketidakpastian Ekonomi dan Stres
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan persaingan ketat di dunia kerja membuat wisatawan muda mencari pelarian melalui belanja dan liburan impulsif sebagai cara mengurangi stres.