Mulla Sadra: Karya Utamanya dan Pengembangan aliran filsafat "Filsafat Transenden"
- Image Creator/Handoko
Doktrin utama dalam aliran Hikmah al-Muta'aliyah mencakup konsep-konsep seperti "al-haqiqah al-mohammadiyya" (Kebenaran Muhammadan), yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah manifestasi dari keberadaan Ilahi atau Tuhan. Selain itu, Mulla Sadra juga mengembangkan konsep tentang "hikmah al-ibda'", atau "Filsafat penciptaan baru", yang menekankan konsep penciptaan yang terus-menerus dalam alam semesta.
4. Metode Hermeneutik
Mulla Sadra menggunakan metode hermeneutik dalam memahami teks-teks klasik Islam, terutama Al-Qur'an dan hadis. Ia meyakini bahwa teks-teks suci perlu dipahami secara mendalam dan diinterpretasikan secara kontekstual untuk mengungkapkan makna transenden yang terkandung di dalamnya. Pendekatan hermeneutiknya memungkinkan pengembangan pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam tradisi filsafat Islam.
5. Pengaruh dan Warisan
Pengaruh aliran Hikmah al-Muta'aliyah yang dikembangkan oleh Mulla Sadra sangat luas, tidak hanya dalam konteks filsafat Islam, tetapi juga dalam filsafat universal. Karyanya telah memberikan sumbangan penting dalam pemahaman tentang realitas, eksistensi, dan tujuan hidup manusia. Pengaruhnya terasa dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, teologi, sastra, dan seni.
6. Relevansi dalam Konteks Modern
Meskipun hidup pada abad ke-17 Masehi, pemikiran Mulla Sadra tetap relevan dalam konteks modern. Konsep-konsepnya tentang realitas transenden, pengalaman spiritual, dan hubungan manusia dengan Yang Ilahi tetap menjadi topik yang relevan dalam diskusi filsafat dan spiritualitas kontemporer. Pemikiran Mulla Sadra juga memberikan kerangka kerja yang berharga untuk memahami kompleksitas alam semesta dan makna keberadaan manusia.