Kisah Para Sufi: Al-Ghazali, Dari Keraguan Filsafat Menuju Kedalaman Tasawuf yang Menyejukkan

Mutiara Hikmah dari Para Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Di antara banyak tokoh besar dalam sejarah pemikiran Islam, nama Imam Al-Ghazali (1058–1111 M) menempati tempat yang sangat istimewa. Ia adalah seorang ulama, filsuf, dan sufi yang berhasil menjembatani dunia ilmu rasional dengan kedalaman spiritualitas. Namun, perjalanan intelektual dan spiritual Al-Ghazali bukanlah sesuatu yang mulus. Ia melewati fase-fase keraguan yang mendalam terhadap filsafat, hingga akhirnya menemukan ketenangan dalam tasawuf.

Kisah Para Sufi: Imam Junaid dan Jalan Sunyi Para Kekasih Tuhan

Masa Awal yang Penuh Kecemerlangan

Al-Ghazali lahir di Thus, Persia (kini wilayah Iran), dan sejak kecil sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia menuntut ilmu di bawah bimbingan para ulama ternama dan akhirnya berguru kepada Imam al-Juwaini, yang dikenal sebagai Imam al-Haramain. Berkat kecerdasannya, Al-Ghazali dengan cepat menguasai berbagai bidang ilmu: fikih, usul fikih, logika, filsafat, hingga debat dan teologi (kalam).

Kisah Para Sufi: Sahl at-Tustari, Sufi Cilik yang Mengajarkan Zikir Sejak Usia Tiga Tahun

Pada usia muda, ia sudah dikenal luas sebagai seorang intelektual brilian. Namanya semakin bersinar ketika diundang menjadi profesor di Universitas Nizamiyah Baghdad—salah satu institusi pendidikan paling prestisius kala itu.

Krisis Spiritual dan Titik Balik Kehidupan

Karya-Karya Filsuf Muslim yang Hingga Kini Masih Menjadi Rujukan Peradaban Barat

Namun, di puncak popularitas dan keilmuan, Al-Ghazali justru mengalami krisis batin yang mendalam. Ia mulai meragukan nilai kebenaran yang bisa dicapai melalui logika dan filsafat. Ia mempertanyakan apakah ilmu semata cukup untuk mengantarkan manusia kepada Tuhan.

Dalam karya otobiografinya, al-Munqidz min al-Dhalal (Penyelamat dari Kesesatan), Al-Ghazali mengisahkan bagaimana ia jatuh dalam kecemasan eksistensial. Ia bahkan kehilangan kemampuan berbicara karena tekanan batin yang dialaminya. Dalam kondisi ini, ia akhirnya meninggalkan karier akademisnya dan memilih untuk mengasingkan diri dari dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title