Mulla Sadra: Karya Utamanya dan Pengembangan aliran filsafat "Filsafat Transenden"
- Image Creator/Handoko
Pengembangan aliran filsafat Hikmah al-Muta'aliyah
Mulla Sadra, juga dikenal sebagai Sadr al-Din Muhammad al-Shirazi, merupakan tokoh sentral dalam pengembangan aliran filsafat Hikmah al-Muta'aliyah, yang dikenal sebagai "Filsafat Transenden". Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana Mulla Sadra mengembangkan dan membentuk aliran filsafat ini menjadi salah satu tradisi pemikiran yang paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Islam.
1. Pemaduan Filsafat dan Mistisisme
Salah satu ciri utama aliran Hikmah al-Muta'aliyah adalah pemaduan antara gagasan-gagasan filsafat rasional dengan pengalaman mistis yang mendalam. Mulla Sadra menggabungkan tradisi filsafat Yunani, terutama Neoplatonisme, dengan pemikiran mistisisme Islam. Ia meyakini bahwa pengetahuan tertinggi tidak hanya dapat dicapai melalui akal budi, tetapi juga melalui pengalaman langsung dengan realitas transenden.
2. Konsep Realitas Transenden
Mulla Sadra mengembangkan konsep tentang realitas transenden, yang merupakan fokus utama dalam aliran Hikmah al-Muta'aliyah. Menurutnya, realitas sejati adalah realitas yang transenden atau melebihi batas-batas pengalaman manusia biasa. Realitas ini tidak dapat sepenuhnya dipahami melalui akal budi semata, tetapi memerlukan pengalaman spiritual yang mendalam untuk dicapai.
3. Doktrin Hikmah al-Muta'aliyah