Albert Camus: “Kebutuhan untuk Selalu Benar adalah Tanda Pikiran yang Dangkal”

Albert Camus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Konsekuensi Sosial dari Sikap Ingin Selalu Benar

Seneca: Apa yang Diberikan Keberuntungan Bukanlah Milikmu yang Sebenarnya

Jika sikap ingin selalu benar menjadi budaya, maka dampaknya bisa merusak. Dalam keluarga, ia melahirkan relasi yang tidak sehat. Dalam masyarakat, ia menciptakan polarisasi. Dalam politik, ia menghasilkan pemimpin yang otoriter dan antikritik.

Kita melihat banyak contoh di sekitar kita:

  • Pemimpin yang enggan dikritik karena merasa selalu benar.
  • Debat publik yang berubah menjadi adu ego.
  • Diskusi ilmiah yang tidak lagi objektif, karena masing-masing pihak hanya ingin membuktikan dirinya paling benar.
25 Kutipan Terbaik René Descartes yang Mengubah Pola Pikir Dunia

Padahal, ruang untuk salah dan berubah pikiran adalah tanda masyarakat yang sehat dan dewasa.

Menjadi Benar Tanpa Perlu Membuktikannya

René Descartes: Filsuf Abad ke-17 yang Tetap Relevan di Era Digital

Camus memberi kita pelajaran penting: kita tidak harus membuktikan bahwa kita benar, setiap saat. Dalam banyak situasi, tidak membalas, tidak mendebat, atau bahkan diam, bisa menjadi pilihan yang lebih bijaksana.

Halaman Selanjutnya
img_title