René Descartes dan Metode Keraguan: Kunci Menuju Kebenaran

René Descartes:
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA – Dalam sejarah filsafat, René Descartes dikenang bukan hanya karena frasa terkenalnya Cogito ergo sum (Aku berpikir, maka aku ada), tetapi juga karena konsep radikal yang mendasari seluruh sistem pemikirannya: metode keraguan. Gagasan ini menjadi revolusi besar dalam cara manusia memahami kebenaran dan merupakan landasan utama dari filsafat modern. Melalui pendekatan ini, Descartes mengajarkan bahwa untuk menemukan kepastian, kita harus terlebih dahulu meragukan segala sesuatu yang bisa diragukan.

 
Mengapa Aristoteles Disebut sebagai “Bapak Ilmu Pengetahuan”? Ini Alasannya!

Awal Mula: Menggugat Pengetahuan Tradisional

Pada abad ke-17, Descartes hidup di masa ketika otoritas agama dan pemikiran skolastik mendominasi dunia intelektual. Pengetahuan banyak didasarkan pada dogma, tradisi, dan teks suci tanpa proses verifikasi rasional. Descartes merasa ada yang salah dengan fondasi pengetahuan semacam ini.

Aristoteles: Dari Murid di Akademia Plato hingga Mendirikan Sekolah Legendaris Lyceum

Dalam karya terkenalnya Discourse on the Method (1637), ia menulis bahwa banyak dari hal-hal yang kita yakini ternyata tidak memiliki dasar yang pasti. Oleh karena itu, menurut Descartes, kita harus menghancurkan bangunan pengetahuan lama dan membangunnya kembali dari awal, dimulai dari sesuatu yang benar-benar tak dapat diragukan.

 

Esensi Metode Keraguan: Meruntuhkan untuk Membangun

Ryan Holiday: Guru Stoik Modern yang Tak Percaya pada Keglamoran – Hidup Tenang di Dunia yang Bising

Metode keraguan Descartes (methodic doubt) bukanlah bentuk skeptisisme total, tetapi strategi untuk mencari dasar yang benar-benar pasti bagi pengetahuan. Ia menolak menerima sesuatu sebagai benar hanya karena:

Halaman Selanjutnya
img_title