Empedokles dan Anaxagoras: Mencari Unsur Dasar Kehidupan dan Akal Semesta

Anaxagoras
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Socrates dan Bahaya Hasrat Terdalam: Ketika Keinginan Menjadi Kebencian yang Mematikan

Meskipun gagasan mereka berasal dari abad ke-5 SM, pemikiran Empedokles dan Anaxagoras tetap memiliki daya tarik kontemporer. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis energi, dan pencarian makna hidup, kita diingatkan bahwa alam semesta memiliki struktur, tatanan, dan dinamika yang dapat dipahami—asal kita mau bertanya dan berpikir.

Konsep Empedokles tentang keseimbangan antara cinta dan benci, atau konsep Anaxagoras tentang akal sebagai pengatur, mengajak manusia modern untuk tidak kehilangan arah dalam dunia yang semakin kompleks dan kacau. Mereka mengajarkan bahwa alam tidak berjalan secara acak, melainkan memiliki prinsip dan logika yang bisa dijelajahi melalui filsafat dan ilmu pengetahuan.

Socrates dan Rahasia Perubahan: Fokus pada Membangun yang Baru, Bukan Melawan yang Lama

Dua Pilar Filsafat Kosmologis

Empedokles dan Anaxagoras telah memberikan fondasi yang kuat bagi pemikiran ilmiah dan metafisika. Mereka membawa filsafat keluar dari perdebatan spekulatif menuju penjelasan yang lebih sistematis dan rasional.

Socrates dan Kebijaksanaan Mengakui Kebodohan: Pelajaran Penting bagi Era Digital

Di satu sisi, Empedokles dengan unsur dan kekuatannya mengajarkan tentang keseimbangan dan dinamika alam. Di sisi lain, Anaxagoras dengan konsep Nous menyatakan bahwa akal adalah kekuatan tertinggi yang mengatur semesta.

Dari dua pemikiran inilah, jalan menuju Plato, Aristoteles, dan seluruh sejarah filsafat dan sains dunia terbentang luas.