Herakleitos vs Parmenides: Pertarungan Abadi antara Perubahan dan Ketetapan

Parmenides
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pada masa awal filsafat Yunani, dua tokoh besar muncul dengan pandangan yang nyaris saling bertolak belakang mengenai hakikat realitas. Mereka adalah Herakleitos dari Efesos dan Parmenides dari Elea. Herakleitos mengajarkan bahwa perubahan adalah inti dari kenyataan; segala sesuatu mengalir dan tidak pernah tetap. Sebaliknya, Parmenides menyatakan bahwa perubahan hanyalah ilusi; kenyataan sejati adalah satu, tetap, dan tak berubah.

Plato dan Kecantikan Sejati: Api yang Membakar Keinginan Duniawi

Pertarungan pemikiran antara keduanya menjadi salah satu fondasi utama dalam sejarah filsafat Barat. Pertentangan ini bukan sekadar perbedaan pendapat, melainkan sebuah konflik metafisik yang terus memengaruhi arah pemikiran manusia hingga kini. Artikel ini akan mengupas bagaimana keduanya membentuk kerangka awal filsafat dan bagaimana warisan gagasan mereka masih bergema di era modern.

Herakleitos: Segalanya Mengalir (Panta Rhei)

Plato dan Makna Cinta: Saat Jiwa Mengenali Dirinya Sendiri

Herakleitos, yang hidup sekitar tahun 535–475 SM, dikenal sebagai "filsuf gelap" karena gaya penulisannya yang puitis dan penuh teka-teki. Salah satu kutipan terkenalnya menyatakan:

“Kita tidak bisa masuk ke sungai yang sama dua kali.”

25 Kutipan Terbaik Plato yang Diambil dari Phaedrus dan Keindahan Jiwa

Ungkapan ini merangkum seluruh filsafat Herakleitos: perubahan adalah satu-satunya yang tetap. Alam semesta, menurutnya, berada dalam keadaan aliran terus-menerus. Tidak ada yang benar-benar diam. Bahkan sesuatu yang tampak tetap, seperti batu atau gunung, sesungguhnya terus berubah dalam waktu.

Herakleitos menyebut bahwa api adalah unsur dasar segala sesuatu. Api melambangkan proses perubahan abadi: ia membakar, bergerak, dan mengubah bentuk benda. Selain itu, Herakleitos juga memperkenalkan konsep logos—suatu prinsip rasional yang mengatur perubahan. Meski segala sesuatu berubah, perubahan itu tetap mengikuti pola atau hukum tertentu.

Halaman Selanjutnya
img_title