Anak Seorang Regent, Jiwa Seorang Pembaharu: Masa Kecil Kartini di Tengah Adat Jawa
Minggu, 20 April 2025 - 02:05 WIB
Sumber :
- Bicara Tokoh
- Kesabaran Kartini: Tidak pernah menentang ayah dengan marah, melainkan selalu menyampaikan keinginannya dengan hormat.
- Ketekunan: Ia membuktikan kemampuan belajar melalui kemajuan pesat bahasa Belanda dan pengetahuan umum.
- Pengabdian: Kartini menjelaskan bahwa dengan ilmu, ia dapat membantu keluarga dan masyarakat, bukan sekadar memuaskan rasa ingin tahu.
Restu ayah Jacoba menandai babak baru: Kartini diizinkan mengasuh “sekolah kecil” di pendapa untuk anak‑anak perempuan priyayi setempat—langkah sederhana namun bersejarah.
Bentuk Awal Pemberdayaan Perempuan
Sekolah mini di kaboepaten Jepara itu bukan hanya soal baca‑tulis. Kartini mengajarkan:
1. Kebersamaan: Menumbuhkan rasa persaudaraan antara murid.
Baca Juga :
Kamar Kecil, Mimpi Besar: Bagaimana Perjalanan Kartini Meretas Batas melalui Surat dan Buku
2. Kepercayaan diri: Melatih murid berpendapat dan bertanya.
3. Keterampilan praktis: Menjahit, menjahit, dan dasar manajemen rumah tangga yang modern.
Halaman Selanjutnya
Program ini menjadi magnet bagi keluarga priyayi lain. Keberhasilan Kartini merintis pendidikan perempuan menandai titik balik—walau adat Jawa masih kokoh, rembulan harapan mulai menembus kegelapan.