Anak Seorang Regent, Jiwa Seorang Pembaharu: Masa Kecil Kartini di Tengah Adat Jawa

R.A. Kartini
Sumber :
  • Bicara Tokoh

“Perempuan juga punya akal dan hati. Mengapa kita diperlakukan seperti budak adat?”

Menyebarkan Cahaya Ilmu: Perkembangan Sekolah Kartini di Berbagai Kota

Dengan kelembutan yang penuh keyakinan, Kartini perlahan merangkul adik‑adik dan teman sebayanya:

1.     Mengajak adik belajar di ruang tamu setelah seharian menjalani rutinitas adat.

Dari Surat Kartini ke Sekolah Kartini: Awal Mula Gerakan Pendidikan Perempuan di Hindia Belanda

2.     Menjelaskan arti kesetaraan: bahwasanya persamaan hak bukan sekadar teori, melainkan jalan menuju kemajuan.

3.     Mendorong keberanian: ia meyakinkan teman‑temannya untuk mengutarakan pendapat meski suara kecil mereka dihalangi dinding adat.

Kartinifonds: Warisan Perjuangan R.A. Kartini untuk Pendidikan Perempuan Pribumi

Dukungan Sang Ayah—Setelah Pertarungan Batin

Awalnya Regent Jepara menolak keras permintaan Kartini untuk “belajar lebih luas” atau berkomunikasi bebas dengan orang Belanda. Namun, menurut Marie, cinta ayah terhadap Kartini amat besar. Melalui sabar, sopan, dan argumentasi logis, Kartini akhirnya mengundang rasa kagum ayahnya:

Halaman Selanjutnya
img_title