Mitos atau Fakta? Demensia Terjadi Karena Otak Berhenti Digunakan Berpikir Optimal – Berikut Penjelasannya
Kamis, 10 April 2025 - 19:40 WIB
Sumber :
- Image Creator Grok/Handoko
Data ilmiah dan penelitian mendalam menunjukkan bahwa demensia adalah penyakit yang terutama disebabkan oleh proses biologis dalam otak:
- Kerusakan Sel Otak yang Tidak Dapat Dihentikan Secara Sederhana:
Pembentukan plak dan kusut protein tau pada Alzheimer, serta gangguan aliran darah pada demensia vaskular, merupakan proses patologis yang terjadi seiring waktu dan bukan sekadar akibat “tidak digunakan.” - Faktor Genetik dan Biologis Lainnya:
Faktor genetik turut berperan besar, terutama pada kasus Alzheimer awal dan jenis demensia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun stimuli mental dapat membantu, faktor internal seperti mutasi gen tidak dapat diatasi hanya dengan melatih otak. - Kondisi Medis dan Lingkungan:
Penyakit kardiovaskular, paparan racun, dan kondisi kronis seperti diabetes memiliki dampak nyata pada kesehatan otak melalui mekanisme peradangan dan stres oksidatif, yang tidak bisa dihindari hanya dengan “berpikir.”
C. Penelitian Ilmiah Mendukung Pandangan Ini
Banyak studi dari lembaga-lembaga terkemuka, seperti National Institute on Aging (NIA) dan WHO, telah menunjukkan bahwa:
- Latihan mental memang bermanfaat, tetapi tidak cukup untuk mencegah demensia jika faktor-faktor risiko seperti penyakit kronis dan genetik tidak terkelola dengan baik.
- Upaya pencegahan yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang mencakup gaya hidup sehat, manajemen stres, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengelolaan kondisi medis penyerta.
3. Peran Latihan Mental dalam Menjaga Fungsi Otak: Sebuah Pendekatan yang Mendukung
A. Manfaat Latihan Mental
Latihan mental tetap memiliki manfaat yang signifikan untuk menjaga kesehatan otak:
Halaman Selanjutnya
Meningkatkan Plastisitas Otak: Aktivitas seperti membaca, menulis, dan bermain teka-teki dapat membantu otak beradaptasi dengan perubahan dan memperkuat koneksi antar neuron.Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif: Kegiatan yang merangsang otak dapat menunda atau mengurangi kecepatan penurunan fungsi kognitif pada individu yang berisiko.