Makanan Cepat Saji Era Romawi Ditemukan di Tumpukan Sampah Kuno di Mallorca
- pixabay
Malang, WISATA – Bukti arkeologi mengungkapkan bahwa burung penyanyi sudah ada di menu makanan 2.000 tahun lalu di Pulau Mallorca, Romawi. Tulang burung thrushes kecil ditemukan di lubang sampah dekat reruntuhan kuno sebuah toko makanan cepat saji, yang memberi petunjuk baru kepada para peneliti tentang makanan jalanan era Romawi.
"Berdasarkan tradisi kuliner lokal di Mallorca — tempat burung thrushes (Turdus philomelos) masih sesekali dikonsumsi--saya dapat mengatakan dari pengalaman pribadi bahwa rasanya lebih mirip dengan burung buruan kecil seperti burung puyuh daripada ayam," Alejandro Valenzuela, seorang peneliti di Institut Mediterania untuk Studi Lanjutan di Mallorca, Spanyol, mengatakan.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Jurnal Internasional Osteoarkeologi, Valenzuela merinci analisisnya tentang koleksi tulang hewan yang ditemukan di kota kuno Pollentia, yang didirikan setelah bangsa Romawi menaklukkan Kepulauan Balearic pada tahun 123 SM. Pollentia dengan cepat menjadi pelabuhan Romawi yang aktif dan kota itu berkembang hingga mencakup forum, kuil, pemakaman dan jaringan pertokoan.
Salah satu toko ini kemungkinan berfungsi sebagai 'popina'--tempat kecil di mana penduduk setempat dapat berkumpul dan menikmati makanan ringan atau anggur--karena para arkeolog menemukan enam amfora besar yang tertanam di meja dapur. Di dekatnya, lubang pembuangan kotoran sedalam sekitar 13 kaki (4 meter) telah diisi dengan sampah, termasuk pecahan keramik yang menunjukkan bahwa lubang tersebut digunakan antara tahun 10 SM dan 30 M, bersama dengan berbagai tulang mamalia, ikan dan burung.
Namun, Valenzuela tertarik untuk menyelidiki peran burung kecil dalam makanan orang Mallorca kuno, karena tulang mereka yang rapuh sering kali tidak terawetkan dengan baik di situs arkeologi. Namun, di lubang Pollentia, terdapat lebih banyak tulang dari burung thrushes daripada dari jenis burung lainnya.
Dengan mengamati secara teliti tulang-tulang burung thrush tertentu yang ditemukan di lubang pembuangan, Valenzuela menemukan suatu pola: Walaupun terdapat banyak tengkorak dan tulang dada (sterna) dari burung-burung kecil, hampir tidak ada tulang lengan dan kaki atau tulang dada bagian atas, yang berhubungan dengan bagian burung yang paling berdaging.
Tidak adanya bagian daging pada bangkai burung menunjukkan bahwa burung thrush dikonsumsi secara luas, menjadi bagian dari makanan sehari-hari dan ekonomi pangan perkotaan di Pollentia.