Kalam Ramadhan: Menuntut Ilmu dengan Adab – Wasiat Imam Nawawi

Kalam Ramadhan
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Mengukir Keilmuan dan Akhlak Mulia di Bulan Penuh Berkah

Socrates vs Zaman Modern: Apakah Dunia Hari Ini Butuh Lebih Banyak Filsuf?

Malang, WISATA - Bulan Ramadhan merupakan waktu yang istimewa di mana umat Islam diajak untuk memperbaharui diri, memperdalam keimanan, dan meningkatkan kualitas ibadah. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh dengan informasi, menuntut ilmu yang bermanfaat menjadi suatu kewajiban yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis semata, tetapi harus diiringi dengan adab yang baik. Sebagaimana telah disampaikan oleh Imam Nawawi, salah satu ulama besar dalam tradisi Islam, “Menuntut Ilmu dengan Adab” adalah suatu wasiat yang menekankan bahwa ilmu yang sesungguhnya akan bersinar jika diimbangi dengan perilaku dan tata krama yang luhur.

Artikel ini mengupas secara mendalam pesan dan wasiat Imam Nawawi tentang pentingnya menuntut ilmu dengan adab. Kita akan menelusuri makna yang terkandung dalam pepatah tersebut, melihat profil singkat sang ulama, serta menggali cara-cara praktis menginternalisasikan nilai-nilai adab dalam proses menimba ilmu, khususnya di bulan Ramadhan. Dengan demikian, semangat keilmuan yang dilandasi akhlak mulia akan membawa perubahan positif dalam kehidupan pribadi dan sosial, serta memberikan keberkahan yang tak ternilai.

Menggali Pemikiran Etika Nikomachea Karya Aristoteles: Jalan Menuju Hidup Bermakna dan Bijaksana

Latar Belakang: Ilmu dan Adab dalam Tradisi Islam

Dalam Islam, ilmu merupakan salah satu kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Namun, mencari ilmu bukan hanya tentang menghafal atau mengumpulkan pengetahuan. Ajaran Islam menekankan bahwa ilmu haruslah diiringi dengan adab—yakni tata krama dan sikap yang santun. Hal ini tercermin dalam banyak hadits yang mengingatkan agar ilmu digunakan untuk kebaikan, tidak untuk kesombongan, dan selalu disertai dengan perilaku yang mencerminkan ketakwaan.

Aristoteles dan Pendidikan: Konsep Paideia yang Mendunia dan Relevan Sepanjang Masa

Konsep menuntut ilmu dengan adab ini memiliki akar yang mendalam dalam tradisi keilmuan Islam. Adab, yang mencakup etika dan perilaku, merupakan jembatan yang menghubungkan antara pengetahuan dan pengamalan. Tanpa adab, ilmu yang diperoleh dapat berubah menjadi pengetahuan kosong yang tidak mampu membawa manfaat. Sebaliknya, ilmu yang dilandasi dengan adab akan menghidupkan hati, menumbuhkan rasa empati, dan mendorong individu untuk mengamalkan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan.

Profil Singkat Imam Nawawi

Imam Nawawi (631–676 H / 1233–1277 M) adalah salah satu ulama besar yang memiliki sumbangan luar biasa dalam bidang hadis, fiqh, dan tasawuf. Karyanya yang paling terkenal, Riyadh as-Salihin dan Arba'in Nawawi, telah menjadi rujukan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain dikenal karena keilmuannya yang mendalam, Imam Nawawi juga sangat dikenal karena akhlaknya yang mulia dan sikapnya yang penuh dengan adab.

Imam Nawawi dikenal sebagai sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, tidak hanya dalam ilmu yang ia pelajari dan ajarkan, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari. Wasiat beliau tentang menuntut ilmu dengan adab mencerminkan keyakinannya bahwa ilmu yang sesungguhnya tidak hanya dapat mengubah cara pandang, tetapi juga mampu mengubah perilaku dan memperbaiki hubungan antar sesama manusia. Beliau sering kali menekankan bahwa akhlak adalah fondasi utama dalam memanfaatkan ilmu untuk kebaikan umat.

Halaman Selanjutnya
img_title