Mengapa Stoicisme Zeno dari Citium Masih Jadi Panduan Hidup di Era Modern?

Zeno dari Citium
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang dipenuhi tekanan, Stoicisme, sebuah filosofi yang lahir ribuan tahun lalu, justru menemukan relevansinya. Filosofi ini, yang dirumuskan oleh Zeno dari Citium, menawarkan cara pandang hidup yang membantu manusia menghadapi tantangan dan ketidakpastian dengan tenang. Apa yang membuat ajaran Stoicisme tetap bertahan dan relevan hingga kini?

10 Lokasi Wisata JOMO di Indonesia: Perpaduan Etnaprana dan Ketentraman Stoik

Lahirnya Stoicisme

Stoicisme lahir di Yunani kuno sekitar abad ke-3 SM. Zeno, pendirinya, terinspirasi oleh berbagai filsuf sebelumnya seperti Socrates dan Crates. Ia menyampaikan ajarannya di Stoa Poikile, sebuah beranda berlukis di Athena, yang menjadi asal nama Stoicisme.

Harmoni JOMO dan Etnaprana: Ketika Kebahagiaan Tak Lagi Berlari Mengejar Tren

Inti Ajaran Stoicisme

Stoicisme menekankan hidup sesuai dengan alam dan kebajikan. Menurut Zeno, kehidupan yang baik adalah kehidupan yang sejalan dengan prinsip kebajikan: kebijaksanaan, keberanian, pengendalian diri, dan keadilan. Filosofi ini mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi, tetapi bisa mengontrol cara kita bereaksi.

Zeus: Raja Para Dewa yang Mengguncang Gunung Olympus

Stoicisme dalam Dunia Modern

  1. Manajemen Stres: Dalam dunia kerja yang penuh tekanan, Stoicisme membantu individu mengelola stres dengan cara fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan.
  2. Pengambilan Keputusan: Dengan prinsip kebajikan, Stoicisme membantu pengambilan keputusan yang adil dan bijaksana.
  3. Ketahanan Mental: Filosofi ini memberikan panduan untuk tetap kuat dalam menghadapi kegagalan dan rintangan.
Halaman Selanjutnya
img_title