William B. Irvine: Filosof yang Mengubah Stoikisme Jadi Gaya Hidup Zaman Kini
- Cuplikan Layar
Malang, WISATA – Di tengah arus kehidupan modern yang penuh tekanan, ambisi tanpa ujung, dan kecemasan akan masa depan, banyak orang mulai melirik kembali ajaran-ajaran kuno untuk menemukan kedamaian batin. Salah satu nama yang menonjol dalam kebangkitan kembali filsafat klasik ini adalah William B. Irvine, seorang profesor filsafat dari Wright State University, Amerika Serikat. Lewat bukunya yang populer A Guide to the Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy, Irvine berhasil menghidupkan kembali ajaran Stoikisme sebagai gaya hidup yang sederhana, logis, dan menenangkan.
Berbeda dengan kesan filsuf akademis yang rumit, Irvine justru dikenal karena kemampuannya menyederhanakan konsep-konsep Stoik menjadi praktik harian yang mudah diterapkan. Ia bukan hanya menulis tentang Stoikisme, tetapi juga menjalani hidupnya berdasar prinsip-prinsipnya. Karena itulah, ia kini dianggap sebagai tokoh penting dalam kebangkitan Stoikisme kontemporer.
Siapa Itu William B. Irvine?
William B. Irvine adalah penulis dan profesor filsafat yang sudah lama menggeluti bidang etika dan filosofi hidup. Namun, ia sendiri mengaku bahwa baru pada usia dewasa ia menemukan filsafat sebagai alat untuk menjalani hidup yang lebih baik, bukan hanya untuk debat intelektual.
Dalam perjalanan akademis dan pribadinya, Irvine mencari sistem nilai yang bisa membantunya hidup lebih bermakna. Setelah mengeksplorasi berbagai mazhab filsafat, ia akhirnya jatuh hati pada Stoikisme—ajaran yang telah ada sejak lebih dari dua ribu tahun lalu.
Mengapa Stoikisme Relevan di Zaman Modern?
Menurut Irvine, Stoikisme adalah filosofi yang "tidak lekang oleh waktu". Ia menyebutkan bahwa Stoikisme cocok untuk siapa saja yang ingin tetap tenang dalam menghadapi tantangan hidup, meredam kecemasan, dan tetap fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan.