Inilah Cara Stoikisme Bikin Hidupmu Lebih Tenang, Versi William B. Irvine

William B. Irvine
Sumber :
  • Tangkapan layar

Malang, WISATA – Hidup di era digital yang serba cepat dan penuh distraksi sering kali membuat kita kewalahan secara mental dan emosional. Di tengah tantangan tersebut, muncul kembali sebuah filosofi kuno yang kini jadi pembicaraan hangat: Stoikisme. Filsuf kontemporer asal Amerika Serikat, William B. Irvine, membangkitkan kembali ajaran Stoik melalui bukunya A Guide to the Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy.

Seneca dan Filosofi Anti-Khawatir: Jangan Takut pada Hari Esok

Melalui buku tersebut, Irvine menjabarkan bagaimana Stoikisme—sebuah filosofi yang berasal dari Yunani dan Romawi kuno—masih sangat relevan untuk menghadapi tekanan hidup masa kini. Dengan pendekatan praktis dan bahasa yang mudah dipahami, ia menunjukkan bahwa ketenangan batin dan kebahagiaan sejati bukan hal mustahil di tengah dunia yang penuh kekacauan.

Stoikisme: Hidup Tenang, Bukan Hidup Hambar

Seneca Mengajarkan: Semakin Sederhana, Semakin Damai

Berbeda dari anggapan bahwa Stoikisme mengajarkan untuk mematikan emosi, Irvine menjelaskan bahwa filsafat ini justru mengajak kita untuk mengelola emosi dengan bijak. Stoikisme bukan berarti tidak merasakan apapun, tetapi mengajarkan agar kita tidak dikendalikan oleh emosi negatif seperti marah, cemas, atau iri hati.

Dalam pandangan Irvine, ketenangan batin (tranquility) adalah tujuan hidup yang paling realistis dan berharga. Ia menekankan bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari kesenangan duniawi, melainkan dari kemampuan kita untuk mengendalikan respons terhadap situasi—bukan situasinya itu sendiri.

Kata-Kata Motivasi Seneca yang Cocok untuk Kamu yang Sedang Lelah

Teknik Visualisasi Negatif: Kunci Rasa Syukur Sejati

Salah satu strategi Stoik yang sangat ditonjolkan dalam buku A Guide to the Good Life adalah visualisasi negatif (negative visualization). Teknik ini terdengar tidak lazim, tetapi sangat efektif. Irvine menyarankan pembaca untuk sesekali membayangkan kehilangan hal-hal berharga yang mereka miliki—seperti keluarga, pekerjaan, atau kesehatan.

Halaman Selanjutnya
img_title