Cara Socrates Menemukan Kebahagiaan: Tidak pada Uang, Tapi pada Jiwa yang Murni
- Image Creator/Handoko
Mengapa Uang Tidak Dapat Membeli Kebahagiaan?
Socrates menolak gagasan bahwa uang dapat membawa kebahagiaan. Ia percaya bahwa orang yang terlalu fokus pada kekayaan akan kehilangan makna hidup yang lebih dalam. Kekayaan sering kali membuat seseorang terlena dan lupa bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari hal-hal yang bisa dibeli.
Selain itu, Socrates juga menyoroti bahwa orang yang mengandalkan kekayaan untuk kebahagiaan akan selalu hidup dalam kecemasan karena kekayaan bersifat tidak pasti. Uang bisa hilang sewaktu-waktu, dan ketika itu terjadi, orang yang menggantungkan kebahagiaannya pada kekayaan akan merasa hancur.
Pelajaran dari Socrates untuk Zaman Modern
Ajaran Socrates memberikan pelajaran penting bagi masyarakat modern yang sering kali terlalu fokus pada kesuksesan materi. Di era kapitalisme dan konsumerisme, banyak orang berusaha mengumpulkan harta dengan harapan dapat menemukan kebahagiaan. Namun, seperti yang dikatakan Socrates, kebahagiaan tidak bisa ditemukan di toko atau dalam saldo bank yang besar.
Sebaliknya, kita perlu mencari kebahagiaan dalam kehidupan yang bermakna, dalam hubungan dengan orang lain, dan dalam pemahaman diri. Socrates menekankan pentingnya hidup yang dijalani dengan kebajikan dan kebijaksanaan, bukan dengan kekayaan dan kekuasaan.
Socrates mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada uang atau kekuasaan, tetapi pada jiwa yang murni. Jiwa yang memahami kebenaran dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebajikan akan menemukan kebahagiaan yang sejati dan abadi. Dalam dunia yang sering kali mengukur kebahagiaan berdasarkan materi, ajaran Socrates memberikan pandangan yang segar dan relevan untuk mencari makna hidup yang lebih dalam.