Socrates: Satu-Satunya Kebijaksanaan Sejati Adalah Menyadari Bahwa Kamu Tidak Tahu Apa-Apa
- Image Creator Bing/Handoko
Malang, WISATA — Dalam dunia yang penuh dengan suara-suara yang merasa paling tahu, kutipan Socrates ini terasa seperti tamparan halus bagi kesombongan intelektual manusia modern: “Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah menyadari bahwa kamu tidak tahu apa-apa.”
Ucapan itu bukan sekadar kalimat filosofis. Ia adalah pondasi dari seluruh metode berpikir Socrates, sekaligus kritik tajam terhadap orang-orang yang merasa sudah tahu segalanya. Melalui kutipan ini, Socrates tidak mengajak kita untuk menjadi bodoh, tetapi justru mengajak untuk rendah hati dan terbuka terhadap pembelajaran seumur hidup.
Siapa Socrates?
Socrates adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat dunia. Ia hidup di Athena pada abad ke-5 SM dan dikenal karena cara berpikirnya yang kritis, metode bertanyanya yang tajam, serta pandangannya yang mengusik kenyamanan cara berpikir masyarakat saat itu.
Meski tidak pernah menulis buku, pengaruhnya begitu besar karena ia berhasil menanamkan pentingnya bertanya, meragukan, dan memeriksa ulang segala keyakinan. Socrates bukan hanya penggagas filsafat moral, tetapi juga simbol integritas intelektual dan keberanian berpikir bebas.
Memahami Makna “Saya Tidak Tahu Apa-Apa”
Ketika Socrates mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa, itu bukan bentuk merendahkan diri secara berlebihan. Ia ingin menyampaikan bahwa kebijaksanaan dimulai dari pengakuan akan keterbatasan diri.