Cara Socrates Menemukan Kebahagiaan: Tidak pada Uang, Tapi pada Jiwa yang Murni

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah masyarakat modern yang kerap kali mengaitkan kebahagiaan dengan kekayaan dan kesuksesan materi, filsuf Yunani kuno Socrates mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak ada hubungannya dengan uang atau kekuasaan. Menurut Socrates, kebahagiaan berasal dari jiwa yang murni, dari pemahaman tentang kebenaran, dan dari kehidupan yang dijalani dengan kebajikan. Bagaimana Socrates menemukan kebahagiaan di luar hal-hal materi, dan bagaimana ajarannya tetap relevan di era sekarang?

Wisata JOMO dan Stoikisme Modern untuk Mengikis Perilaku YOLO, FOMO, dan FOPO Generasi Muda

Pandangan Socrates Tentang Uang dan Kekuasaan

Socrates sering kali mengkritik masyarakat yang mengukur kesuksesan dan kebahagiaan berdasarkan kekayaan atau kekuasaan. Bagi dia, uang hanya menawarkan kebahagiaan yang sementara dan palsu. Orang yang bergantung pada kekayaan untuk menemukan kebahagiaan akan selalu merasa kurang karena keinginan mereka tidak pernah terpenuhi. Kekayaan dapat memberi kenyamanan, tetapi tidak dapat memberikan kedamaian batin atau kebahagiaan yang abadi.

Mengapa Wisata JOMO dan Stoikisme Bisa Menjadi Antitesis Gaya Hidup FOMO. Ini Alasannya

Dalam dialog-dialognya, Socrates berulang kali menegaskan bahwa seseorang yang mengabdikan hidupnya untuk mengejar kekayaan dan kekuasaan akan kehilangan kebahagiaan sejati. Bagi Socrates, kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan dalam jiwa yang murni—jiwa yang hidup dalam kebajikan, kebijaksanaan, dan kebenaran.

Jiwa yang Murni sebagai Sumber Kebahagiaan

10 Kutipan Brilian Seneca: Inspirasi Stoikisme untuk Kehidupan Modern

Socrates percaya bahwa jiwa yang murni adalah kunci kebahagiaan yang abadi. Jiwa yang murni, menurut Socrates, adalah jiwa yang memahami nilai-nilai kebajikan dan kebenaran, serta menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Ia menekankan bahwa seseorang yang memiliki jiwa murni akan selalu merasa puas dengan hidupnya, tidak peduli berapa banyak atau sedikit kekayaan yang dimiliki.

Kebahagiaan, menurut Socrates, tidak pernah berasal dari hal-hal eksternal, melainkan dari cara kita menjalani hidup. Seseorang yang hidup dalam kebajikan dan kebijaksanaan akan merasakan kebahagiaan yang mendalam dan abadi, bahkan dalam kondisi materi yang sederhana. Jiwa yang murni tidak memerlukan kekayaan untuk merasa bahagia; cukup dengan mengetahui dan menjalani hidup dengan benar.

Halaman Selanjutnya
img_title