Socrates: “Pengetahuan Lebih Berharga dari Kekayaan, Karena Pengetahuan Bersifat Abadi”

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA — Dalam masyarakat modern yang terus berlomba mengejar kekayaan dan kesuksesan materi, kata-kata Socrates—filsuf besar dari Yunani kuno—muncul sebagai pengingat yang tajam: “Pengetahuan lebih berharga dari kekayaan, karena pengetahuan bersifat abadi.”

Aristoteles: Pilar Ketiga dalam Trio Filsuf Yunani Besar yang Mengubah Dunia

Ungkapan ini tidak hanya relevan ribuan tahun lalu, tetapi juga menjadi refleksi penting bagi dunia hari ini. Di tengah dominasi gaya hidup konsumtif dan budaya instan, Socrates mengingatkan kita untuk kembali pada akar yang hakiki: nilai sejati manusia bukan terletak pada apa yang dimilikinya, tapi pada apa yang diketahuinya.

Siapa Socrates?

Setiap Hari Adalah Latihan Karakter: Cara Hidup Stoik

Socrates (470–399 SM) adalah tokoh sentral dalam dunia filsafat Barat. Ia dikenal sebagai orang yang memulai tradisi filsafat dengan pendekatan dialog, yang kini dikenal sebagai metode Socratic. Uniknya, Socrates tidak pernah menulis satu buku pun. Gagasan dan ajarannya disampaikan dari mulut ke mulut dan kemudian ditulis oleh murid-muridnya, terutama Plato.

Salah satu karakteristik ajaran Socrates adalah keyakinannya bahwa pengetahuan adalah fondasi kebajikan. Bagi Socrates, seseorang tidak bisa menjadi baik jika ia tidak tahu apa itu kebaikan. Maka dari itu, pencarian akan pengetahuan adalah pencarian akan hidup yang benar.

Jangan Takut Gagal, Stoikisme Mengajarkan Cara Bangkit

Kekayaan: Bersinar Tapi Tidak Bertahan

Socrates hidup di masa ketika Athena sedang berada di puncak kejayaan ekonomi dan militer. Kekayaan dan kemewahan menjadi simbol status sosial. Namun, Socrates memilih hidup sederhana. Ia tidak tertarik pada harta benda, bahkan sering menjadi bahan olokan karena cara hidupnya yang asketik.

Halaman Selanjutnya
img_title