Karya Sastra dari Plato – Yunani (427–347 SM): Sastra sebagai Jalan Menuju Kebenaran
- Cuplikan layar
Apology: Pembelaan Sokrates dan Daya Kritik Sosial
Dalam Apology, Plato menulis pidato pembelaan Sokrates di pengadilan. Karya ini sangat emosional dan penuh kekuatan retorika. Ia mempertanyakan otoritas, kebenaran publik, dan pentingnya hidup yang dipertanyakan.
Apology memperlihatkan kekuatan sastra sebagai alat kritik sosial. Melalui narasi pembelaan Sokrates yang tidak gentar terhadap hukuman mati, Plato mengangkat nilai-nilai keberanian intelektual dan integritas moral—hal yang tetap relevan hingga hari ini.
Warisan Abadi Plato dalam Dunia Sastra dan Filsafat
Karya-karya Plato telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi rujukan di universitas-universitas di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai bahan ajar filsafat, tetapi juga sebagai contoh mahakarya sastra. Struktur dialog, kedalaman tema, dan keindahan narasi membuat tulisan Plato hidup di berbagai ranah—politik, etika, pendidikan, bahkan spiritualitas.
Plato juga menjadi inspirasi bagi banyak tokoh setelahnya, termasuk filsuf besar seperti Augustine, Descartes, Nietzsche, hingga tokoh sastra seperti William Blake dan Leo Tolstoy. Ia membuktikan bahwa kata-kata bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat untuk membebaskan pikiran dan membangun dunia baru.
Kesimpulan: Sastra sebagai Jalan Menuju Kebenaran