Chrysippus: Kehormatan Sejati Tidak Datang dari Pujian, Tapi dari Tindakan yang Benar

Chrysippus
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Kehormatan sejati tidak datang dari pujian orang lain, tetapi dari tindakan yang benar.”
Chrysippus

Latihan Mental ala Pierre Hadot: Jembatan Antara Pikiran dan Tindakan yang Sering Terlupakan

Jakarta, WISATA - Dalam era digital saat ini, di mana pengakuan sering kali diukur dari jumlah “like”, “follower”, atau komentar positif, kutipan bijak dari filsuf Stoik Chrysippus ini terasa sangat relevan. Ia mengingatkan kita bahwa kehormatan sejati bukanlah sesuatu yang bisa diberikan oleh orang lain, melainkan sesuatu yang kita ciptakan sendiri melalui tindakan yang sesuai dengan kebajikan.

Siapa Chrysippus dan Mengapa Pemikirannya Masih Penting?

Heraclitus: "Ketidakpastian adalah Teman Sejati dari Inovasi"

Chrysippus (280–207 SM) adalah tokoh penting dalam filsafat Stoikisme yang memperkuat ajaran Zenon dari Kition. Ia dianggap sebagai arsitek logika dan etika Stoik yang paling berpengaruh. Chrysippus meyakini bahwa hidup yang bermakna hanya dapat dicapai jika kita hidup sesuai dengan akal (logos), alam, dan kebajikan.

Ajaran Chrysippus tidak mengandalkan pencitraan, tetapi pada pengendalian diri, kebenaran, dan tanggung jawab moral pribadi. Dalam dunia yang semakin bergantung pada pengakuan eksternal, Chrysippus menegaskan bahwa nilai diri tidak boleh ditentukan oleh pandangan orang lain.

Zeno: “Kendalikan Pikiranmu, Karena Itu Adalah Asal dari Kebahagiaan atau Penderitaanmu”

Membedakan Antara Kehormatan Sejati dan Pengakuan Semu

Banyak orang hari ini berjuang keras untuk diakui: oleh bos, oleh rekan kerja, bahkan oleh orang asing di media sosial. Namun, Chrysippus menyadarkan kita bahwa:

  • Pujian bisa palsu atau manipulatif.
  • Popularitas tidak sama dengan integritas.
  • Pengakuan publik bisa datang meski seseorang tidak jujur.
Halaman Selanjutnya
img_title