10 Ide Besar Jules Evans dalam Buku "Philosophy for Life and Other Dangerous Situations"

Philosophy for Life and Other Dangerous Situations, Jules Evans
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA – Dunia modern yang penuh tekanan, kecemasan, dan perubahan cepat membutuhkan lebih dari sekadar solusi teknis. Jules Evans, seorang penulis, peneliti, dan pembicara publik asal Inggris, menghadirkan pendekatan berbeda melalui bukunya yang berjudul "Philosophy for Life and Other Dangerous Situations" (2012). Ia mengajak kita kembali ke kebijaksanaan kuno, terutama Stoikisme, untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari.

“Saat Kamu Merasa Sudah Tahu Segalanya, Itulah Saat Kamu Berhenti Belajar” – Peringatan Tajam dari Ryan Holiday

Dalam bukunya yang mendapatkan banyak pujian ini, Evans mengungkapkan bahwa filsafat bukan hanya urusan akademik, melainkan panduan hidup praktis. Berikut ini adalah 10 ide besar dari karya fenomenal tersebut, yang relevan untuk membangun kehidupan lebih bijaksana, tangguh, dan bermakna di tengah dunia modern.

1. Filsafat Sebagai Alat Terapi Diri

“Ego adalah Musuh Terbesar dari Pertumbuhan” – Pelajaran Penting dari Ryan Holiday untuk Siapa Saja yang Ingin Maju

Evans menunjukkan bahwa filsafat kuno, khususnya Stoikisme, adalah bentuk terapi diri yang efektif. Sebelum adanya psikologi modern, para filsuf seperti Epictetus dan Marcus Aurelius sudah mengajarkan teknik mengelola emosi, ketakutan, dan amarah.

2. Prinsip Dasar Stoikisme: Mengendalikan Apa yang Bisa Dikendalikan

Mengapa Filsafat Stoik Relevan di Era Digital? Ini Kata Massimo Pigliucci

Salah satu gagasan inti yang dibahas adalah bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi bisa mengendalikan respons kita terhadapnya. Prinsip ini menjadi landasan bagi banyak terapi modern seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

3. Filosofi Sebagai Keterampilan Hidup

Halaman Selanjutnya
img_title