Media Massa sebagai Alat Propaganda? Kupas Tuntas Buku Manufacturing Consent

Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media
Sumber :
  • Cuplikan Layar

  • Kepemilikan Media
    Sebagian besar media dimiliki oleh korporasi besar yang memiliki kepentingan ekonomi tertentu. Hal ini menciptakan bias karena pemilik media cenderung menyaring informasi yang bertentangan dengan kepentingan mereka.
  • Pendanaan dari Iklan
    Media bergantung pada iklan sebagai sumber pendapatan utama. Karena itu, berita yang dapat mengganggu pengiklan cenderung dihindari. Misalnya, berita tentang dampak buruk produk tertentu sering kali diredam jika pengiklan adalah produsen produk tersebut.
  • Sumber Informasi Resmi
    Media cenderung mengandalkan sumber informasi dari pemerintah atau korporasi besar. Ketergantungan ini membuat mereka lebih memilih melaporkan narasi yang sejalan dengan sumber tersebut untuk menjaga akses.
  • Flak (Kritik dan Tekanan)
    Kritik keras atau tekanan hukum terhadap media yang menyimpang dari narasi dominan digunakan sebagai alat untuk mengontrol isi berita.
  • Ideologi Penguat
    Pada masa penerbitan buku ini, anti-komunisme menjadi kerangka ideologi yang digunakan untuk menyaring berita. Di era modern, ini dapat digantikan dengan isu seperti "anti-terorisme" atau "progresivisme".
Teknologi IoT dan Digital Twin, Membangun Kota Cerdas dan Infrastruktur Masa Depan, Wawancara Dr. Adhiguna

Studi Kasus: Bagaimana Model Propaganda Bekerja?

Dalam buku ini, Chomsky dan Herman menyajikan sejumlah studi kasus untuk menggambarkan bagaimana media massa menerapkan model propaganda, di antaranya:

  • Liputan Konflik Internasional
    Media AS cenderung memihak sekutu mereka dan mengecilkan pelanggaran HAM yang dilakukan, sementara musuh AS dipotret sebagai ancaman besar.
  • Perang Vietnam
    Media AS menggambarkan perang sebagai usaha mempertahankan demokrasi, meskipun banyak bukti menunjukkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer AS.
  • Liputan Pemilu
    Kandidat politik yang didukung elite ekonomi mendapat lebih banyak perhatian media, sementara kandidat alternatif cenderung diabaikan atau diberi citra negatif.
Mengungkap Propaganda Media: Bagaimana Elite Mengontrol Informasi untuk Membentuk Opini Publik

Dampak dan Pengaruh Buku

1. Kesadaran Baru tentang Media

Lamongan Bukan Hanya Soto dan Pecel Lele, Ada Pesona Lain yang Tak Kalah Memikat

Buku ini membuka mata banyak pembaca terhadap peran media sebagai alat kekuasaan. Alih-alih netral, media kerap menjadi perpanjangan tangan elite untuk memengaruhi opini publik.

Halaman Selanjutnya
img_title