Mengungkap Nilai-Nilai Moral dalam "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" Karya Hamka

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA - "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" adalah salah satu karya sastra monumental dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Novel ini tidak hanya menyajikan kisah cinta yang mendalam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral yang relevan hingga saat ini.

Mengenal Karya-Karya Terbaik Haji Abdul Malik Karim Amrullah: Ulama, Sastrawan, dan Filsuf

Latar Belakang Novel

Diterbitkan pada tahun 1938, "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" mengisahkan tentang Zainuddin, seorang pemuda Minangkabau yang jatuh cinta pada Hayati, gadis dari keluarga terpandang. Namun, perbedaan status sosial dan adat istiadat menjadi penghalang bagi cinta mereka. Kisah ini menggambarkan konflik batin dan perjuangan cinta yang penuh tantangan.

Plato: Orang Baik Tidak Memerlukan Hukum untuk Bertindak Bertanggung Jawab

Nilai-Nilai Moral dalam Novel

1.     Kesetiaan dan Pengorbanan

Mengapa Gagasan John Locke Masih Menjadi Panduan Demokrasi di Abad ke-21?

Zainuddin menunjukkan kesetiaan yang mendalam kepada Hayati, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Kesetiaan ini tercermin dalam perjuangannya untuk mendapatkan restu keluarga Hayati dan kesediaannya untuk berkorban demi kebahagiaan orang yang dicintainya.

2.     Konflik Antara Cinta dan Adat

Halaman Selanjutnya
img_title