Menteri Keuangan, Sri Mulyani Optimis Soal Resiliensi Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani Indrawati Diwawancarai oleh Bloomberg
Sumber :
  • Instagram @smindrawati

Washington DC, WISATA - Di tengah rangkaian agenda Spring Meetings of World Bank dan IMF 2024, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mendapat kesempatan untuk diwawancarai oleh Bloomberg TV untuk segmen Bloomberg Markets: The Close.

Indonesia Berkomitmen Perangi Kejahatan Keuangan dalam Pertemuan Menteri FATF

Dalam wawancara tersebut, host Alix Steel membuka diskusi dengan pertanyaan tentang tekanan yang dihadapi oleh nilai tukar rupiah menghadapi penguatan dolar saat ini.

Menteri Sri Mulyani menyatakan bahwa situasi global saat ini pasti akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Dalam hal ekspor, kekuatan dolar yang menguat bisa memberikan manfaat dengan meningkatkan penerimaan. Namun, di sisi lain, konversi harga dolar ke rupiah dapat meningkatkan biaya impor dan berpotensi memicu inflasi di Indonesia.

Indonesia dan Arab Saudi Bahas Peningkatan Peran Bank Pembangunan Islam

Pemerintah terus mewaspadai dan mengantisipasi perkembangan ini. Menteri Sri Mulyani yakin bahwa Indonesia akan tetap kuat menghadapi situasi ini.

Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga, baik dari segi moneter maupun fiskal. Kerja sama dengan Bank Indonesia terus ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan tekanan yang ada. Dari sisi fiskal, pemerintah memastikan bahwa APBN berperan sebagai penyerap goncangan yang efektif dan dapat dipercaya.

Menkeu Sri Mulyani Raih Gelar Kehormatan dari Australia National University, Begini Sambutannya

Sebelum wawancara berakhir, host Romaine Bostick juga menantang Menteri Sri Mulyani dengan pertanyaan apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% masih dapat tercapai.

Menteri Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia masih optimis dan yakin akan mempertahankan resiliensi ekonomi yang kuat, sebagaimana yang telah terbukti saat menghadapi krisis pandemi sebelumnya. Meskipun suku bunga dan inflasi global sedang tinggi, Menteri Sri Mulyani yakin bahwa ekonomi Indonesia akan tetap stabil sesuai target, didukung oleh kekuatan ekspor dan surplus neraca perdagangan.