Socrates: “Jangan kejar apa yang diinginkan orang banyak; kejar apa yang benar bagi jiwa Anda.”

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh hiruk-pikuk, suara hati sering kali terkubur di balik ekspektasi sosial, tekanan budaya, dan keinginan untuk disukai. Di tengah tantangan seperti itu, kutipan dari filsuf besar Socrates ini terasa seperti panggilan untuk kembali pada pusat kemanusiaan yang sejati: jiwa.

Dari Kekayaan ke Kebijaksanaan: Inilah Transformasi Inspiratif Naval Ravikant

“Jangan kejar apa yang diinginkan orang banyak; kejar apa yang benar bagi jiwa Anda.” Pernyataan ini bukan hanya nasihat sederhana, tetapi prinsip hidup yang mengakar dalam etika dan filsafat eksistensial Socrates. Dalam kutipan ini, tersimpan sebuah ajakan yang kuat untuk hidup secara otentik, tidak mengikuti arus mayoritas semata-mata demi kenyamanan atau penerimaan sosial, tetapi menggali ke dalam nurani dan menemukan kebenaran yang personal dan mendalam.

Jalan Kebenaran, Bukan Popularitas

40 Kutipan Terbaik Massimo Pigliucci dari Buku "How to Be a Stoic" dan "A Handbook for New Stoics"

Socrates mengkritik budaya Athena yang menurutnya terlalu mengutamakan penampilan luar, popularitas, dan kekayaan materi. Ia melihat bahwa banyak orang tersesat dalam mengejar hal-hal yang dikagumi oleh mayoritas, padahal tidak semuanya sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang sejati.

Dalam pengadilan yang akhirnya menghukumnya mati, Socrates tetap teguh dengan prinsip ini. Ia menolak untuk “bermain aman” hanya demi menyelamatkan hidupnya. Baginya, menjalani hidup yang tidak diperiksa adalah hidup yang tidak layak dijalani. Ia menempatkan kebajikan dan kebenaran di atas keselamatan pribadi, apalagi sekadar reputasi.

Epictetus: Semua Filsafat Tertuang dalam Dua Kata—Bertahan dan Menahan Diri

Kebenaran bagi Socrates tidak ditentukan oleh suara terbanyak. Ia percaya bahwa setiap individu harus mencari dan merumuskan kebenaran melalui dialog, perenungan, dan kesadaran batin. Jiwa tidak akan tenang bila hidup hanya mengikuti keinginan orang lain, dan kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai saat seseorang hidup selaras dengan suara hatinya sendiri.

Jiwa sebagai Pusat Nilai Manusia

Halaman Selanjutnya
img_title