Badai Ekonomi Datang, KOPITU Serukan UMKM Lakukan Transformasi, Kolaborasi & Globalisasi Produk Unggulan
- Handoko/istimewa
Jakarta, WISATA – Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, kembali mengingatkan bahaya “dua badai” yang kini mengancam kelangsungan UMKM Indonesia: gelombang besar produk murah asal China dan Amerika serta dampak tarif tinggi Amerika Serikat terhadap produk China yang dialihkan ke pasar Indonesia. Menurut Yoyok, tanpa langkah cepat dan kolaborasi antarpelaku usaha lokal, UMKM bakal terseret arus kompetisi global yang kian keras.
Dua Badai yang Mengancam UMKM
Badai Pertama: Produk China, Amerika, serta Negara lainnya Terjang Pasar Dalam Negeri
Sejak Amerika Serikat mengenakan tarif tinggi hingga 245% atas produk-produk China, serta negara lain dan banyak eksportir Tiongkok mulai mengalihkan pasar mereka ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut laporan AP News, perusahaan-perusahaan China kini memfokuskan ekspansi ke negara berkembang demi menjaga kelangsungan penjualan mereka.
Badai Kedua: Retaliasi dan Ketidakpastian Tarif AS
Di sisi lain, ketegangan dagang dengan AS belum mereda. Kebijakan tarif timbal balik memicu ketidakpastian rantai pasok global. ThinkChina menyebut bahwa akibat tarif AS, China dan beberapa negara lain berpotensi meredireksi barang-barang yang sebelumnya ditujukan ke Amerika Serikat agar dipasarkan di Indonesia, menambah tekanan bagi produsen lokal.
Bersamaan dengan dua badai ini, pasar domestik diperkirakan akan dibanjiri produk impor dengan harga sangat kompetitif, memaksa UMKM untuk bersaing pada level margin yang tipis.
Sektor Terdampak: Garmen hingga Pergudangan