Kebakaran Hutan Lindung Tesso Nilo: Ancaman bagi Ekosistem dan Satwa Langka
- halloriau.com
Riau, WISATA – Hutan Lindung Tesso Nilo, yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Riau, baru-baru ini dilanda kebakaran yang menghanguskan sekitar 5 hektar lahan. Kebakaran ini terjadi pada Sabtu, 19 April 2025, di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), tepatnya di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui.
Insiden kebakaran hutan lindung Tesso Nilo ini dilaporkan oleh pihak berwenang setempat, termasuk kepolisian dan pihak pengelola TNTN. Kejadian ini menjadi perhatian serius karena kawasan tersebut merupakan habitat bagi satwa langka seperti harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, dan rusa.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun ditemukan beberapa tanaman akasia yang telah tumbang di lokasi. Hal ini memunculkan dugaan adanya unsur kesengajaan. Medan yang sulit dijangkau, minimnya sumber air, dan angin kencang menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman. Tim gabungan dari kepolisian, perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dan masyarakat setempat bekerja keras untuk memadamkan api menggunakan mesin pompa air dan metode manual.
Kebakaran ini tidak hanya merusak ekosistem hutan, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup satwa-satwa langka yang bergantung pada kawasan tersebut. Selain itu, kebakaran hutan dapat menyebabkan pencemaran udara dan memperburuk perubahan iklim akibat pelepasan karbon ke atmosfer.
Hujan deras yang turun pada sore hari membantu memadamkan api secara total. Namun, langkah-langkah pencegahan perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pihak berwenang juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah kebakaran ini disebabkan oleh aktivitas manusia.
Hutan Lindung Tesso Nilo memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. Oleh karena itu, perlindungan kawasan ini harus menjadi prioritas bersama, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta.
Untuk menuju TNTN bisa melalui beberapa kota besar di wilayah tersebut. Dari Kota Pekanbaru dengan perjalanan darat akan memakan waktu sekitar 5-6 jam. Bisa dengan kendaraan pribadi atau jasa transportasi lokal dari Pekanbaru ke Pelalawan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek atau kendaraan sewaan menuju TNTN.