Anak Sekolah Pilih Gropyokan Tikus, Tinggalkan Ponsel Demi Bantu Petani
- rasikafm.com
Semarang, WISATA – Puluhan anak sekolah dasar di Kabupaten Semarang menunjukkan semangat luar biasa dalam kegiatan gropyokan tikus yang digelar oleh Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 20 April 2025, di persawahan Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, serta beberapa kecamatan lainnya seperti Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Jambu.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak terlihat antusias membawa tongkat bambu untuk memukul tikus yang keluar dari sarangnya. Salah satu peserta, Ibnu, siswa kelas empat, menyampaikan bahwa ia lebih memilih berburu tikus daripada bermain ponsel. "Lebih baik mencari tikus daripada main ponsel. Apalagi, nanti tikus yang ditangkap bisa ditukar uang Rp 2.000 per satu ekor," ujarnya sembari memasukkan tikus yang telah lemas ke dalam karung.
Ibnu juga mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti gropyokan adalah untuk membantu ayahnya, seorang petani yang sawahnya rusak akibat serangan hama tikus. Serangan tikus yang semakin parah telah menyebabkan banyak petani gagal panen, termasuk di Desa Sraten, di mana 25 hektar sawah dari total 60 hektar mengalami kerusakan.
Kegiatan gropyokan ini tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan populasi tikus yang merusak tanaman padi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga kepada anak-anak tentang dunia pertanian. Kepala Desa Sraten, Rohmad, menyatakan bahwa melibatkan anak-anak dalam kegiatan ini dapat membuat mereka lebih bahagia dan termotivasi untuk memahami suka-duka kehidupan petani.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, menjelaskan bahwa gropyokan tikus dilakukan secara serentak untuk menekan populasi hama tersebut. Upaya ini juga dilengkapi dengan metode alami, seperti pemasangan rumah burung hantu sebagai pemangsa alami tikus.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana anak-anak dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah serius di komunitas mereka, sekaligus meninggalkan kebiasaan bermain ponsel untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat. Dengan semangat dan kerja sama yang ditunjukkan, diharapkan serangan hama tikus dapat berkurang, sehingga para petani dapat kembali menikmati hasil panen yang maksimal.
Sumber: rasikafm.com dan lainnya