Surat Einstein-Szilárd: Awal Mula Lahirnya Proyek Manhattan
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Pada musim panas tahun 1939, dunia berada di ambang konflik besar. Jerman Nazi, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, semakin agresif memperluas pengaruhnya di Eropa. Namun, di balik ketegangan politik, sekelompok ilmuwan fisika teoretis mulai khawatir akan ancaman lain yang lebih besar—kemungkinan pengembangan senjata nuklir oleh Nazi.
Di antara mereka, Leó Szilárd, seorang fisikawan Hungaria yang bermigrasi ke Amerika Serikat, menyadari bahwa Jerman mungkin tengah mengembangkan teknologi yang mampu menciptakan bom atom. Ia merasa bahwa Amerika Serikat harus bertindak cepat untuk mencegah ketertinggalan. Bersama dengan Albert Einstein, Szilárd menyusun sebuah surat peringatan kepada Presiden Franklin D. Roosevelt, yang kelak menjadi pemicu lahirnya Proyek Manhattan, proyek rahasia Amerika Serikat yang akhirnya menghasilkan bom atom pertama di dunia.
Bagaimana surat ini ditulis? Mengapa Einstein bersedia menandatanganinya? Dan bagaimana dampaknya terhadap perlombaan senjata nuklir? Artikel ini akan mengupas kisah di balik Surat Einstein-Szilárd, yang menjadi titik awal sejarah bom atom.
Kecemasan Ilmuwan: Jerman dan Fisi Nuklir
Pada akhir tahun 1938, dua ilmuwan Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, menemukan bahwa membombardir inti uranium dengan neutron dapat menyebabkan reaksi fisi—pemecahan inti atom yang melepaskan energi besar. Penemuan ini segera dikonfirmasi oleh ilmuwan lain, termasuk Lise Meitner dan Otto Frisch, yang memahami bahwa reaksi ini dapat menciptakan reaksi berantai nuklir, fondasi utama bagi pembangkitan energi dan senjata nuklir.
Leó Szilárd, yang sebelumnya telah mempelajari konsep reaksi berantai, merasa sangat khawatir bahwa ilmuwan Jerman seperti Werner Heisenberg mungkin sudah bekerja untuk mengembangkan senjata nuklir bagi Nazi. Jika Jerman berhasil lebih dulu, dunia bisa menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, saat itu pemerintah Amerika Serikat tidak menyadari potensi bahaya ini. Szilárd merasa perlu menarik perhatian mereka dengan cara yang lebih efektif.