Albert Einstein dan J. Robert Oppenheimer: Ketegangan Moral di Era Nuklir

Albert Einstein dan J. Robert Oppenheimer
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Perang Dunia II membawa dampak yang tak terhitung jumlahnya, namun salah satu yang paling signifikan adalah kebangkitan era nuklir, sebuah era yang ditandai dengan penemuan dan penggunaan bom atom. Dua tokoh besar yang tidak bisa dipisahkan dari babak kelam ini adalah Albert Einstein dan J. Robert Oppenheimer. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam pengembangan senjata nuklir, pandangan mereka terhadap penggunaannya setelah perang berakhir sangat berbeda. Artikel ini mengulas hubungan mereka yang penuh ketegangan moral, terutama setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, yang mengubah selamanya cara dunia melihat senjata nuklir.

Surat Einstein-Szilárd: Awal Mula Lahirnya Proyek Manhattan

Albert Einstein: Tokoh Ilmuwan dengan Pandangan Penuh Penyesalan

Albert Einstein, dikenal dengan teori relativitasnya yang revolusioner, bukanlah seorang ilmuwan yang terlibat langsung dalam pengembangan bom atom, namun perannya tidak bisa diabaikan. Pada tahun 1939, bersama dengan fisikawan Leó Szilárd, Einstein menandatangani sebuah surat yang memperingatkan Presiden Franklin D. Roosevelt tentang kemungkinan pengembangan bom atom oleh Jerman Nazi. Surat ini menjadi pemicu bagi pembentukan Proyek Manhattan, proyek yang akhirnya menghasilkan bom atom pertama yang diuji coba di Trinity Test pada 16 Juli 1945.

Kolaborasi Para Jenius: Peran Einstein, Fermi, dan Bohr dalam Sejarah Bom Atom

Namun, setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, Einstein merasakan penyesalan yang mendalam. Meskipun ia tidak terlibat langsung dalam pembuatan senjata tersebut, ia merasa bahwa penandatanganan surat tersebut telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan senjata pemusnah massal. Einstein, yang dikenal sebagai pacifis, menjadi vokal dalam menyerukan kontrol senjata nuklir dan perlucutan senjata di tingkat global. Ia menegaskan bahwa, meskipun teknologi nuklir memiliki potensi untuk menciptakan energi, penggunaannya sebagai senjata adalah ancaman besar bagi kemanusiaan.

Einstein menyatakan, "Jika saya tahu bahwa Jerman tidak akan bisa membuat bom atom lebih dulu, saya tidak akan menulis surat itu." Penyesalan Einstein semakin dalam ketika ia menyaksikan dampak dari bom atom yang menghancurkan dua kota Jepang tersebut, menyebabkan kematian lebih dari 200.000 orang dalam waktu singkat. Bagi Einstein, penemuan bom atom merupakan momen yang sangat tragis dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Trinity Test: Detik-Detik Mengerikan Saat Dunia Memasuki Era Nuklir

J. Robert Oppenheimer: Pencipta Bom Atom yang Menghadapi Konflik Moral

Di sisi lain, J. Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai "bapak bom atom," memiliki pandangan yang berbeda. Sebagai direktur ilmiah dari Proyek Manhattan, Oppenheimer bertanggung jawab atas pengembangan bom atom pertama. Ia memiliki wawasan ilmiah yang sangat tajam dan memainkan peran kunci dalam mengorganisir tim ilmuwan yang bekerja untuk menciptakan senjata yang pada akhirnya mengubah wajah dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title