Pilih untuk Tidak Terluka: Nasihat Bijak Marcus Aurelius tentang Kekuatan Persepsi
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, perasaan terluka, kecewa, atau terhina kerap menjadi bagian dari dinamika sehari-hari. Namun, seorang filsuf Stoik dan kaisar Romawi, Marcus Aurelius, mengingatkan bahwa luka emosional tidak selalu berasal dari tindakan orang lain, tetapi dari bagaimana kita memaknai pengalaman tersebut.
“Choose not to be harmed — and you won’t feel harmed. Don’t feel harmed — and you haven’t been.”
(Pilihlah untuk tidak merasa terluka—maka kamu tidak akan terluka. Jangan merasa disakiti—dan kamu pun tidak benar-benar disakiti.)
Kekuatan Pikiran dalam Menghadapi Dunia
Kutipan Marcus Aurelius ini berasal dari Meditations, kumpulan catatan pribadinya yang ditulis lebih dari 1800 tahun lalu. Meski lahir dari dunia kuno, pesan ini terasa sangat relevan di era modern yang rentan terhadap krisis mental akibat tekanan sosial, media digital, dan ekspektasi yang berlebihan.
Aurelius menyiratkan bahwa persepsi kita adalah sumber kekuatan terbesar. Apa pun yang terjadi di luar diri kita—baik kritik, hinaan, maupun ketidakadilan—tidak akan benar-benar melukai jika kita tidak memberinya kekuasaan untuk melukai.
Filosofi Stoik: Menolak Menjadi Korban
Stoikisme, aliran filsafat yang dianut Marcus Aurelius, menekankan bahwa manusia memiliki kendali penuh atas batinnya, meskipun tidak memiliki kendali atas dunia luar. Dengan prinsip ini, Stoik mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab atas reaksi emosionalnya sendiri.