Pemerintah Gagas Kebijakan Hilirisasi Industri Tembaga Guna Tingkatkan Nilai Tambah Ekonomi Nasional

Airlangga dalam Peresmian Smelter Freeport
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Gresik, WISATA - Pemerintah Indonesia tengah menggagas kebijakan strategis dalam bentuk hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional dan mempertahankan ketangguhan ekonomi di tengah tantangan global. Salah satu fokus utama dari kebijakan ini adalah mengurangi ketergantungan pada impor produk tembaga seperti copper tube, copper tape, dan komponen untuk Electric Vehicle (EV).

Pemulihan Layanan PDNS 2: Langkah Penting Menuju Transformasi Digital yang Lebih Aman

Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia masih mengimpor sebagian besar produk hilirisasi tembaga yang dibutuhkan, mencakup kabel, inverter, hingga baterai EV. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mendorong pengembangan industri pengolahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai pusat hilirisasi.

Salah satu langkah konkret dalam mendukung kebijakan ini adalah peresmian operasi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK Gresik. Smelter ini, dengan investasi mencapai Rp58 triliun atau sekitar USD3,7 miliar, merupakan fasilitas pemurnian tembaga terbesar dengan kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Bersama dengan smelter lainnya, total kapasitas pemurnian di KEK Gresik mencapai 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi 600.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.

Upaya Pemulihan Sistem Layanan Pasca Serangan Siber PDNS 2

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kehadiran smelter ini bukan hanya membangun infrastruktur ekonomi yang kuat, tetapi juga memberikan dampak positif melalui penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect bagi masyarakat setempat. Integrasi penuh dari proses tambang hingga produk akhir juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara melalui pembayaran royalti atas produksi emas dan perak.

Diharapkan bahwa KEK Gresik, dengan investasi mencapai Rp75,2 triliun dan menyerap lebih dari 35.000 tenaga kerja, akan menjadi pendorong utama dalam mengembangkan ekosistem industri yang mendukung hilirisasi, terutama dalam sektor EV. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi ekspor Indonesia, yang pada gilirannya akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Inilah Sebaran Akses Internet dan Penyebaran 4G di Daerah Terpencil Indonesia pada 2024

Kehadiran dan operasional smelter PTFI di KEK Gresik juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah serta anggota DPR RI. Ini menunjukkan komitmen penuh untuk membangun infrastruktur ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kebijakan hilirisasi industri tembaga ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk menjaga ketahanan ekonomi di masa yang akan datang.

Halaman Selanjutnya
img_title