Mengenal Piramida Pugung Raharjo, Kawasan Cagar Budaya di Lampung yang Masih Menjadi Misteri

Piramida Pugung Raharjo
Sumber :
  • IG/taman_purbakala

Situs purbakala tersebut sudah sejak lama menjadi objek penelitian para ahli. Tercatat, Lembaga Purbakala yang dipimpin Buchori memulai penelitian pada tahun 1968. Selanjutnya, pada 1973, Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional bekerja sama dengan Pennsylvania Museum University melakukan pencatatan dan pendokumentasian.

Harta Karun Arkeologi! 21 Makam Kerajaan Han Ditemukan di Tiongkok, di Antaranya Makam Berpasangan

Piramida Pugung Raharjo

Photo :
  • IG/taman_purbakala

Mulai 1977 hingga 1984, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala secara resmi telah melakukan pemugaran. Kawasan Pugung Raharjo juga menjadi objek kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten (BPCB Banten). Para peneliti yang melibatkan Endjat Djaenuderadjat sebagai narasumber, melakukan kajian pengembangan yang mengarah pada revitalisasi cagar budaya. Endjat merupakan seorang arkeolog yang pertama kali melakukan pemugaran di kawasan cagar budaya itu.

DNA Denisovan di Gua Tibet Mengubah Sejarah Manusia Purba di Asia

Selain arkeolog, kajian itu juga menghadirkan salah satu ahli arsitektur landskap ITB Ismet Belgawan Harun, yang memberikan gambaran bagaimana penataan ruang yang ideal bagi lingkungan kawasan cagar budaya. Meski demikian, hingga 2023, belum ada penjelasan resmi tentang alasan keberadaan piramida berundak di Lampung. Apakah dipakai untuk menyembah sesuatu atau dijadikan semacam tempat melakukan ritual tertentu.

Saat ini Kawasan Pugung Raharjo masuk daftar atas tujuan kunjungan wisatawan, sebagai wisata sejarah dan warisan budaya, serta menikmati pemandangan sekitar.

Halaman Selanjutnya
img_title
Dokumen Romawi Tulisan Tangan Tertua Ditemukan di London