Wisata JOMO: Cara Baru Menikmati Hidup dengan Sentuhan Etnaprana dan Stoikisme
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang dipenuhi tekanan sosial, tren Joy of Missing Out (JOMO) semakin mendapat perhatian. Konsep ini menekankan kebahagiaan yang datang dari memilih untuk tidak terlibat dalam tren atau hiruk-pikuk sosial yang tak perlu. Di Indonesia, wisata JOMO mendapatkan dimensi baru dengan perpaduan etnaprana wellness—pendekatan kesejahteraan berbasis kearifan lokal—dan filosofi Stoikisme yang berfokus pada ketenangan batin dan penerimaan diri.
Apa Itu Wisata JOMO?
Wisata JOMO bukan sekadar pelarian dari kehidupan sehari-hari, tetapi sebuah cara untuk menikmati ketenangan dalam kesendirian atau lingkungan yang minim gangguan. Tren ini mengajak wisatawan untuk mencari kebahagiaan melalui pengalaman yang sederhana, seperti menikmati keindahan alam, mendalami budaya lokal, atau bahkan hanya menikmati momen-momen refleksi diri.
Di Indonesia, konsep ini menjadi semakin relevan karena kekayaan alam dan budaya yang mendukung pengalaman wisata JOMO. Dari pegunungan hingga desa adat, negara ini memiliki banyak lokasi yang mendukung pelaksanaan filosofi JOMO.
Etnaprana: Sentuhan Kearifan Lokal untuk Kesejahteraan
Etnaprana merupakan konsep kesejahteraan yang mengakar pada budaya lokal. Pendekatan ini mencakup praktik seperti meditasi tradisional, perawatan tubuh berbasis herbal, dan ritual adat yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Dalam wisata JOMO, etnaprana memberikan dimensi yang lebih mendalam, memungkinkan wisatawan untuk tidak hanya menemukan ketenangan, tetapi juga merasakan kearifan lokal yang autentik.
Contohnya, praktik lulur tradisional Jawa yang tidak hanya membersihkan tubuh tetapi juga memberikan efek relaksasi mendalam. Selain itu, ritual adat seperti melukat di Bali memberikan pengalaman spiritual yang membebaskan diri dari energi negatif.
