Patung Pemakaman Seorang Pendeta Wanita yang Ditemukan di Makam Pompeii, Membuktikan Wanita Memegang Peran Khusus

Patung Pemakaman yang Salah Satunya Pendeta Wanita
Sumber :
  • archaeologymag.com/the Archaeological Park of Pompeii

Malang, WISATA – Para arkeolog di Pompeii telah menemukan dua patung yang ukurannya hampir sama dengan manusia di sebuah pekuburan dekat Porta Sarno, salah satu gerbang utama kota kuno tersebut. Patung-patung tersebut, yang merupakan relief ukiran yang menggambarkan seorang pria dan wanita, berasal dari periode Republik Akhir Roma (abad ke-2 hingga ke-1 SM) dan mungkin menggambarkan pasangan elit atau seorang pendeta wanita dan seorang kerabat laki-laki.

Gulungan Herculaneum 2.000 Tahun yang Hangus telah Terbaca dengan Menggunakan AI dan Mengungkap Kata-kata yang Hilang

Para peneliti tersebut melaksanakan projek penelitian 'Menyelidiki Arkeologi Kematian di Pompeii' atas nama Taman Arkeologi Pompeii dan Universitas Valencia di bawah arahan ilmiah Profesor Llorenç Alapont. Menurut Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi tersebut, patung-patung tersebut dipahat dari dinding makam monumental yang juga memiliki beberapa relung untuk guci kremasi. Patung-patung pemakaman dengan relief tinggi seperti itu jarang ditemukan di Italia selatan.

Sosok perempuan itu dihiasi dengan anting-anting berbentuk amphora, cincin kawin, gelang dan kalung liontin lunula, jimat berbentuk bulan sabit yang dikenakan gadis-gadis Romawi sebelum menikah untuk menangkal kejahatan. Ia mengenakan jubah besar di atas tunik dan memegang daun salam di satu tangan, simbol yang digunakan dalam ritual pemurnian dan wadah berbentuk silinder di tangan lainnya, mungkin sebuah gulungan. Berdasarkan ciri-ciri ini, para ahli berhipotesis bahwa ia bisa jadi adalah pendeta wanita Ceres, dewi Romawi untuk keibuan, kesuburan dan pertanian.

Kepala Potret Dolní Vĕstonice: Potret Manusia Tertua yang Diketahui di Dunia

Dalam masyarakat Romawi, di mana perempuan dibatasi pada peran domestik, menjadi pendeta wanita merupakan salah satu status tertinggi bagi seorang perempuan. Pendeta wanita sangat berpengaruh, mengawasi ritual keagamaan dan berpartisipasi dalam prosesi sakral. Sophie Hay, seorang arkeolog Inggris yang bekerja di Pompeii, menjelaskan, bahwa Ceres sangat dihormati karena diyakini berhubungan dengan pertanian dan kesuburan. Penemuan ini memberikan bukti baru bahwa pendeta wanita Ceres yang berdedikasi memegang peran khusus dalam kehidupan keagamaan resmi Pompeii.

Pria dalam relief itu mengenakan toga sederhana di bahu kirinya, tetapi para ahli tidak yakin apakah ia terkait dengan sosok wanita tersebut. "Kadang-kadang ada dua pria, atau kadang-kadang ada tiga," kata Zuchtriegel. "Ini bisa jadi suaminya, tetapi bisa juga putranya. Tidak ada prasasti, jadi kami tidak tahu."

Penggalian Pompeii Mengungkap Pemandian Air Panas Pribadi Berusia 2.000 Tahun yang Spektakuler

Selain patung-patung tersebut, para arkeolog juga menemukan pecahan bejana keramik, cermin perunggu yang pecah dan botol minyak yang pernah diisi dengan minyak wangi—unsur penting dari ritual pemakaman Romawi. Setelah kremasi, abu jenazah sering diurapi dengan minyak wangi sebelum dimasukkan ke dalam guci bersama benda-benda simbolis seperti koin.

Patung-patung yang baru ditemukan tersebut telah dipindahkan ke Palestra Grande di lokasi penggalian Pompeii, di mana patung-patung tersebut akan menjalani restorasi yang saksama. Patung-patung tersebut akan menjadi pusat perhatian dalam pameran mendatang 'Being a Woman in Ancient Pompeii,' yang akan dibuka pada tanggal 16 April 2025.