Pierre Hadot dan Filosofi Sebagai Cara Hidup: Panduan Menjadi Stoik Modern
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh dengan tekanan, filsafat sering kali dianggap sebagai disiplin akademis yang jauh dari realitas sehari-hari. Namun, Pierre Hadot, seorang filsuf Prancis terkemuka, menawarkan sudut pandang berbeda. Baginya, filsafat bukan sekadar teori yang dibahas di ruang kelas atau buku-buku tebal, melainkan sebuah cara hidup yang harus dipraktikkan. Melalui gagasannya tentang philosophy as a way of life, Hadot menghidupkan kembali ajaran Stoicisme sebagai panduan bagi siapa pun yang ingin menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan tenang di tengah tantangan zaman.
Pierre Hadot dan Pandangannya tentang Filsafat
Pierre Hadot (1922–2010) adalah seorang sejarawan filsafat yang mendalami tradisi pemikiran Yunani dan Romawi kuno. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pemahaman bahwa filsafat di era kuno bukan sekadar pencarian intelektual, melainkan juga latihan spiritual (spiritual exercises). Ia menemukan bahwa para filsuf seperti Plato, Aristoteles, Epictetus, dan Marcus Aurelius tidak hanya berteori tentang kehidupan yang baik, tetapi juga menjalani kehidupan yang mencerminkan ajaran mereka.
Dalam bukunya Philosophy as a Way of Life, Hadot menegaskan bahwa filsafat pada masa lalu berfungsi sebagai panduan praktis untuk menghadapi kehidupan. Para filsuf tidak hanya memberikan gagasan tentang moral dan kebajikan, tetapi juga menawarkan metode konkret untuk mengelola emosi, mengatasi ketakutan, dan menemukan kebahagiaan sejati.
Stoicisme dalam Perspektif Hadot
Stoicisme adalah salah satu aliran filsafat yang paling mendapat perhatian dari Hadot. Aliran ini menekankan bahwa manusia tidak bisa mengendalikan peristiwa eksternal, tetapi dapat mengontrol cara mereka meresponsnya. Bagi Hadot, prinsip utama Stoicisme adalah bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari dunia luar.
Konsep utama Stoicisme yang sering diangkat oleh Hadot meliputi: